Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM untuk menjadi unit yang tetap produktif. Penggunaan lahan seluas 11,8 ha yang diperuntukkan untuk kegiatan pertanian, sebagian digunakan untuk menanam jagung dan kini memberikan hasil panen yang memuaskan. Hingga pertengahan tahun 2020, hasil panenan jagung kualitas 1 tercatat sebanyak 3.331 kilogram.
Keberhasilan panen di tahun ini mampu mengundang antusiasme dari para pimpinan UGM untuk terjun langsung ke lahan panen. Hal itu tersorot melalui kehadiran Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes. Ph.D pada 5 Juni yang lalu. Ditemani oleh Kepala PIAT UGM, Dr. Ir. Taryono, M.Sc, dan beberapa anggota koordinator lapangan, kegiatan kunjungan tersebut berlangsung aman dan lancar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
Menurut RR. Rahmi Sri Sayekti, S.P., M.Sc (Rahmi) selaku Koordinator Lapangan yang bertanggung jawab di bidang pertanian, jagung tidak lagi menjadi tanaman asing yang ditumbuhkan di lahan PIAT. “Penanaman jagung sudah dilakukan sejak PIAT berdiri, namun kini lebih diintensifkan karena peminat jagung PIAT terus bertambah,” ungkapnya.
Rahmi menuturkan lebih lanjut, pengelolaan tanaman jagung secara intensif dalam satu petak lahan seluas kurang lebih 1.000 m2 dapat memberikan hasil panen sebanyak tiga kali dalam satu tahun. “Dalam satu kali panen menghasilkan 300 kilogram jagung kualitas 1 yang siap untuk dijual ke konsumen,” Rahmi menambahkan.
Jagung yang ditanam merupakan jagung manis (Zea Mays Saccharata Sturt) varietas Bonanza Now F1 dengan masa tanam jagung selama tujuh puluh hari. Benih jagung ini diperoleh dari PT. East West Seed Indonesia (Ewindo), sebuah perusahaan benih sayuran terpadu yang bekerja sama dengan UGM dalam pegadaan benih-benih terbaik untuk petani.
Keunggulan jagung yang ditanam oleh PIAT ini berasal dari tingkat kemanisan dengan kadar gula biji jagung yang berada diatas 12o brix. Hal ini telah dibuktikan dengan beberapa catatan mengenai masuknya testimoni pelanggan yang memesan. Para pelanggan tersebut terhimpun dalam tiga periode masa panen melalui pre-order panen jagung yang ditawarkan melalui PIAT Shop, salah satu unit bisnis yang dimiliki oleh PIAT. Berikut beberapa penuturan dari para pelanggan PIAT Shop:
“Manis jagungnya, lebih berisi dan lebih besar ketimbang jagung-jagung yang beli di pasar,” ungkap Hanif (24 tahun).
“Makasiih banyak Min, jagungnya sudah sampai.. jagungnya maniis, beda banget sama jagung-jagung lain. Dibuat jadi bakwan juga enak bangett,” ungkap Suci (26 tahun).
“Makasih Mba, jagungnya manis banget. Rasanya juga beda dari jagung manis yang dipasar. Kapan panen lagi?,” ungkap Tya (36 tahun).
Kedepannya, berdasarkan rencana hasil diskusi dengan pimpinan, penanaman jagung akan tetap dilanjutkan. “Akan ditanam secara berkala setiap sepuluh hingga empat belas hari sekali agar stock selalu tersedia. Akan dibuat jagung manis pipil beku agar sisa panen dapat diawetkan,” pungkas Rahmi. Panen jagung terdekat sebanyak 300kg akan dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2020 dan akan dijual melalui sistem pre-order seperti sebelumnya. Untuk pemesanan melalui PIAT Shop di nomor 08112637717.