YOGYA (KR) – Langkah UGM semakin mantap menuju universitas riset dengan dibentuknya klaster penelitian di lingkungan Lembaga Penelitian UGM yang punya 18 fakultas dan 73 program studi. UGM berupaya memberdayakan seluruh komponen mesin penelitian agar pengembangan penelitian unggulan multidisiplin dan interdisiplin dapat ikut menyelesaikan persoalan bangsa ini.
“Penelitian di UGM dibagi menjadi empat klaster, yaitu agro, tekno-sains, kesehatan dan humaniora. Tema dan payung penelitian yang dikembangkan ‘Pemberdayaan Biodevisitas Tropika’. Masing-masing klaster dikembangkan payung penelitian unggulannya,” ujar Sekretaris Eksekutif Klaster Agro Dr Cahyono Agus, Sabtu (4/6) di Fakultas Kehutanan UGM.
Payung penelitian unggulan Klaster Agro ‘Integrated Farming’, Tekno-sains ‘Smart Materials’, Kesehatan ‘Cancer Studies’ dan Humaniora ‘Perdamaian Pancasila’. Menurut reviewer termuda di bidang Akreditasi Jurnal Ilmiah di lingkungan Ditjen Dikti ini, setiap klaster mengadakan rapat dan diskusi rutin minimal sekali setiap bulannya.
Selanjutnya dikomunikasikan dalam rapat lintas klaster UGM. Di samping dalam bentuk diskusi terbuka, setiap klaster juga mengembangkan sarana komunikasi lewat internet yang didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi canggih yang telah dikembangkan oleh UGM. Proses administrasi persuratan juga dikembangkan dengan Sikor Gama yang dikelola oleh unit PPTIK UGM.
“Dana penelitian UGM disediakan sekitar Rp 40-50 miliar berasal dari dana masyarakat, Dikti, Menristek, serta donor lain dari luar maupun dalam negeri yang diperoleh secara kompetitif dan kerja sama bilateral atau multi-lateral,” ujar Kepala Lembaga Penelitian UGM Dr Ir Danang Parikesit MSc.
Terkait dengan rencana desentralisasi penelitian maka UGM yang berstatus BHMN tahun 2007 nanti tidak diperbolehkan lagi mengikuti kompetisi dana penelitian di Dikti. Konsekuensinya, Dirjen Dikti menyediakan dana block grand lebih kurang Rp 3,6 miliar/per tahun pada UGM untuk dikelola sendiri. Dana tersebut untuk mendukung penelitian unggulan terpadu multidisipliner.
Pembagiannya 70 persen dialokasikan lewat klaster, 30 persen diperebutkan secara kompetitif. Tahun 2005 UGM menyediakan dana Rp 850 juta untuk pengembangan riset unggulan lewat 4 klaster yang ada. “Dana dari UGM ini diharapkan bukan sebagai sumber utama, tetapi hanya sebagai stimulan agar lebih mudah untuk menggaet sumber dana lain yang bonafid dan kualifaid.
Dikatakan Kepala Bidang Pertanian KP4 UGM Dr Cahyono Agus, tema dan payung penelitian unggulan untuk masing-masing klaster diharapkan benar-benar unggul dalam konsep dan aplikasi, punya track record bagus dan terpercaya, punya nilai jual tinggi, terjamin keberlanjutannya, potensi kerja sama kemitraan terjamin dan sedapat mungkin menjangkau semua potensi klaster penelitian. “Skema pengembangan tema dan payung penelitian unggulan lewat jalur klaster ini dapat pula menjadi acuan bagi pergu- ruan tinggi lain,” kata Dr Cahyono Agus. (Asp)-k
Berita dikutip dari koran Kedaulatan Rakyat