Kebun Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP4) UGM terus melakukan inovasi-inovasi baru, salah satunya pada bidang teknologi. Pengembangan teknologi saat ini yang sedang dikembangkan adalah teknologi pengompresan biogas ke dalam tabung. Pengembangan teknologi ini masih merupakan satu rangkaian penelitian Gama Biogas.
Seperti diketahui kandungan biogas terdiri dari berbagai macam gas. Di antara gas-gas tersebut ada yang bisa terbakar dan ada yang tidak bisa terbakar. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sebuah metode penyaringan gas-gas yang tidak bisa terbakar. Ketika gas-gas yang tidak bisa terbakar tersebut bisa disaring maka akan meningkatkan konsentrasi gas yang bisa terbakar. Metode yang dilakukan adalah dengan pemurnian gas bio sehingga mendapatkan konsentrasi gas methane yang tinggi.
Kebun Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian ( KP4) UGM dengan tim peneliti Dr.Ambar Pertiwiningrum, Dr Wiratni, Iwan Setiawan ST dan Rusfitri dalam penelitian riset unggulan nasional telah berhasil mengembangkan teknologi pemurnian biogas. Teknologi ini mampu menyaring gas-gas pengotor dalam biogas dan mendapatkan gas methane (CH 4 ) dalam konsentrasi yang tinggi. Gas methane ini yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternative. Gas ini telah dapat dikembangkan sebagai bahan bakar pengganti bensin dalam mesin berbahan bakar bensin. Salah satu dari hasil penelitiannya adalah bahwa gas methane yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar penggerak generator listrik.
Limbah-limbah organik yang yang diproses menjadi biogas mempunyai kendala dalam hal pendistribusian. Diperlukan suatu proses mekanisme biogas ke dalam suatu kemasan sehingga dapat dengan mudah untuk dibawa. Salah satu alternatifnya adalah pengemasan biogas ke dalam tabung. Teknologi pengemasan biogas dalam bentuk tabung ini melalui beberapa proses. Diawali dengan proses pemurnian, dikompres dengan sistem bertekanan tinggi, lalu dimasukan ke dalam tabung gas berukuran 3 kg dan 12 kg. Selanjutnya tabung gas tersebut dapat digunakan seperti tabung gas biasa. Biaya compresing biogas kedalam tabung juga murah dan lebih murah dari harga pengisian tabung gas biasa.
Seperti diketahui d alam proses pemurnian biogas KP4 UGM telah mematenkan teknologinya. Sedangkan untuk teknologi kompresingnya saat ini juga sedang dalam proses paten.
Kepala Kebun Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP4) UGM Dr. Ir. Cahyono Agus DK., M.Sc. mengatakan untuk kedepannya pengemasan biogas ke dalam tabung gas ukuran 3 kg dan 12 kg sangat diperlukan karena hal tersebut bisa memberikan pilihan kepada masyarakat untuk bisa menggunakan bahan bakar gas yang ramah lingkungan dan dari segi biaya juga lebih murah.
apakah teknologi ini sudah dikomersil kan saat ini??
Untuk teknologi tersebut belum dikomersilkan saat ini, Bu.