• Tentang UGM
  • Portal Akademika
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Surel
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada UNIVERSITAS GADJAH MADA
PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI
  • TENTANG PIAT
    • PROFIL
    • VISI DAN MISI
    • STRUKTUR
  • LAYANAN
    • MAGANG/PKL
    • PRAKTIKUM
    • PENELITIAN
    • KUNJUNGAN
    • PELATIHAN
  • FASILITAS
    • ASRAMA RUSUN
    • EDUGARDEN
    • EMBUNG
    • MEETING ROOM
    • CAFE PAWON SEMAR
  • BIDANG UNGGULAN
    • Seed Production
    • Genetic Bank
    • Waste Management Technology
    • Zero Waste Sustainable Fisheries
    • Smart Livestock
    • Organic and Smart Farming
    • Plantation and Bio Pharmacy
    • Agro Processing Unit
    • Agroedutainment
  • PRODUK UNGGULAN
  • Beranda
  • HADAPI MUSIM KERING ; KP4 Kembangkan Irigasi Jitu

HADAPI MUSIM KERING ; KP4 Kembangkan Irigasi Jitu

  • 16 September 2010, 03.43
  • Oleh:
  • 0

BERBAH (KR) – Kekeringan sudah mulai terasa, dalam menghadapi musim kemarau panjang ini Kebun Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP4) UGM di Desa Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman mengembangkan sistem irigasi yang efisien dan efektif. Sistem irigasi jitu tersebut untuk mendukung program integrated soil moisture management.


Demikian dikemukakan Kepala Bidang Tanaman Pertanian (KP4) UGM Dr Cahyono Agus, Selasa (8/8) menanggapi kekeringan yang sudah melanda di beberapa wilayah DIY. Menurutnya, KP-4 sedang mengembangkan kajian agribisnis berbasis intergrated farming yang terdiri atas integrated crop management, integrated nutrient management, integrated pest management dan integrated soil moisture management.
“Sistem irigasi jitu yang sedang diujicobakan di KP4 untuk pengelolaan resim lengas tanah pada masa kekeringan tersebut meliputi irigasi teknis, irigasi semi teknis dan irigasi non teknis, sumur pompa, sumur renteng, system infuse, saluran pipa tetes, sistem surjan, selokan berjalur, irigasi bergilir, pemberian mulsa, gel lengas, pemilihan jenis tanaman yang efisien menggunakan air maupun pengaturan tanaman terpilih,” katanya.

Menurut dosen Fakultas Kehutanan UGM ini, dengan cara-cara tersebut, diupayakan agar air yang mulai terbatas dapat dimanfaatkan maksimal untuk pertumbuhan tanaman dan nilai tambah sistem pertanian. Cara pemberian air di KP4 tersebut disesuaikan dengan jenis tanaman yang dibudidayakan. Resim lengas rendah digunakan bagi tanaman perkebunan, kehutanan, hortikultural,

Sementara resim lengas lebih tinggi diperuntukkan bagi tanaman padi dan palawija. Diperkirakan musim hujan tahun ini akan datang terlambat dan musim kemarau akan berlangsung lebih panjang, sehingga dampak kekeringan akan sangat terasa pada periode ini. Antisipasi terhadap dampak kekeringan yang berkepanjangan tentunya perlu dilakukan lebih awal dan jitu.

“Apalagi air yang terbatas justru lebih mudah hilang di wilayah Berbah, karena tekstur tanah pasir yang sangat porus meloloskan air langsung ke lapisan bawah tanpa sempat dimanfaatkan tanaman secara efisien ,” ujar Dr Cahyono Agus.

Dikatakan oleh Cahyono Agus, saluran irigasi di daerah Berbah sebagian besar telah rusak karena gempa bumi 27 Mei 2006. Sambil memperbaiki saluran secara mandiri dan mencari bantuan perbaikan selokan bagi P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) Sumber Rejeki di Kalurahan Kalitirto Berbah Sleman maka upaya memanfaatkan air yang mulai terbatas tersebut sangat bermanfaat bagi kelangsungan usaha agribisnis yang telah dikembangkan. (Asp)-g

Berita dikutip dari Koran Kedaulatan Rakyat

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

Pusat Inovasi Agroteknologi
Universitas Gadjah Mada
Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta 55573, Indonesia
piat@ugm.ac.id
@piat.ugm
+62 (274) 497717
+62 (274) 497717
+62 (274) 6491406  (VOIP)

 

 

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

AgriFest 2024: Seeding Ideas, Growing Future
popmake-7311

Dalam rangka pelaksanaan rencana aksi untuk mencapai target ketahanan pangan bangsa, Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada (PIAT UGM) menyadari bahwa upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim harus segera dilakukan melalui kolaborasi lintas disiplin ilmu dan kemitraan multistakeholders untuk mencegah terjadinya dampak yang semakin parah di masa depan. Mengusung konsep circular farming, PIAT UGM mengembangkan beberapa ekosistem bisnis pertanian yang saling terkait, yaitu bisnis produksi berbasis tanaman, bisnis produksi berbasis hewan, pengolahan hasil pertanian, dan pengolahan limbah yang semuanya saling terkait menciptakan sebuah ekosistem yang berkelanjutan. Oleh karena itu, PIAT UGM mengambil peran dengan menyelenggarakan kegiatan AgriFest 2024 yang akan dilaksanakan pada 5-7 September 2024 di Kawasan PIAT UGM yang berlokasi di Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sebuah platform akselerasi untuk mempercepat hilirisasi teknologi dan inovasi di sektor agrokompleks.

Our Spring Sale Has Started

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju