YOGYA (KR) – Kebun Pendidikan, Penelitian dan Percobaan Pertanian (KP4) UGM saat ini sedang melakukan pengembangan pupuk organik cair dan energi gas-bio melalui pola kemitraan dengan CV Putra Tani. Pengelolaan hama terpadu dilakukan dengan pemanfaatan biopestisida untuk pengelolaan hama dan penyakit dikombinasikan dengan pestisida kimia, maupun pemanfaatan ternak untuk pengendalian gulma.
Harga jual komoditi pertanian yang fluktuatif dan relatif turun pada saat panen, apalagi saat panen raya, mengakibatkan petani tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya dengan baik. Petani harus didorong agar bisa berproduksi di luar musim panen,” kata Kepala Bidang Tanaman Pertanian KP4-UGM Dr Cahyono Agus yang juga sebagai Sekretaris Klaster Agro UGM, Rabu (19/4) di kantornya.
Menurutnya, karena kajian budidaya tanaman padi dan palawija dilakukan setiap bulan maka akan ditemui penanaman dan pemanenan di luar musim. Untuk itu, pengelolaan air terpadu akan dilakukan dengan cara irigasi teknis, irigasi non-teknis, tadah hujan, selokan, genangan bergilir, sistem surjan maupun sumur pompa, sehingga mampu menyediakan air di luar musim tanam konvensional, sehingga justru bisa panen dan mendapat harga komoditi yang lebih tinggi.
UGM sebagai universitas riset akan memberdayakan sepenuhnya university farm KP4-UGM sebagai wahana untuk transfer pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai luhur dengan praktik langsung di lapangan. Perubahan paradigma dari Tri Dharma PT yang tadinya meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang berdiri sendiri akan disinergiskan menjadi integrated research, research based education dan research based community services. (Asp)-c
Berita di kutip dari koran Kedaulatan Rakyat