YOGYA (KR) – Untuk mendukung UGM sebagai Universitas Riset, maka unit penunjang penelitian berupa laboratorium semakin diberdayakan. Beberapa University Farm telah dimiliki UGM, di antaranya KP4 Kalitirto, Wanagama I Gunungkidul, Wanagama II Jambi dan Kebun Mangunan Imogiri dan ini akan terus dikembangkan.
“UGM juga telah mengembangkan RS Dr Sardjito sebagai teaching hospital untuk mendukung universitas riset tersebut,” kata Kepala Bidang Kebun Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP4) UGM Dr Cahyono Agus, Kamis (21/7) di kantornya Fakultas Kehutanan UGM.
Menurutnya, Pelatihan Pemberdayaan Teaching Forest yang digelar Fakultas Kehutanan UGM, 19-20 Juli 2005, juga untuk mendukung UGM sebagai universitas riset. Pelatihan menghadirkan nara sumber Rektor Unwama Dr Untung Iskandar, Direktur R&D PT Musi Persada Dr Eko Bakti dan Kepala Dinas Perikanan dan Kehutanan DIY Ir Kusnan Maryono MM.
Hari kedua diisi dengan diskusi lapangan di hutan pendidikan Wanagama I Gunungkidul. “Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan Program Hibah Kompetisi (PHK) A-3 untuk meningkatkan kompetensi lulusan Fakultas Kehutanan agar mempunyai kompentensi, kualitas dan daya saing tinggi,” ujar Dr Cahyono Agus yang juga Direktur Eksekutif PHK A-3 Fakultas Kehutanan UGM ini.
Dikatakan oleh Cahyono Agus, PHK A-3 merupakan program peningkatan manajamen perguruan tinggi yang diberikan oleh Ditjen Dikti Depdiknas kepada program studi yang menang kompetisi lewat seleksi ketat oleh Dewan Perguruan Tinggi. Saat ini KP4 juga sedang mengusulkan dana hibah dari Ditjen Dikti lewat skema SP4 tahun 2006 untuk pengembangan teaching & research farm, serta telah lolos seleksi tahap pertama.
Sebagai unit penunjang pendidikan, penelitian dan pengembangan, maka menurut Dr Cahyono Agus di beberapa university farm UGM dapat dipelajari model pengembangan lahan kritis, lahan kering, lahan basah, lahan sempit, agroforestry, tanaman buah dalam pot (tabulampot), plasmanutfah, vertikultur, hidroponik, ekosistem terkendali (rumah kaca), pertanian intensif, pertanian organik maupun terpadu.
“Di samping itu juga dapat dipelajari model rehabilitasi dan konservasi lahan pasir, lahan tercemar, tebing sungai dan sumber mata air, maupun model pengembangan perikanan darat, ternak sapi dan ternak ayam ramah lingkungan,” kata Dr Cahyono Agus sambil menambahkan di samping untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan pengembangan lingkungan, seluruh university farm di UGM bisa dimanfaatkan oleh institusi pendidikan, pemerintah, industri, swasta atau masyarakat lainnya.