UGM-PTPN V KEMBANGKAN PERTANIAN TERPADU INTEGRASI SAWIT-SAPI
Kebun Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP4) UGM bekerjasama dengan Fakultas Peternakan UGM dan PT. Perkebunan Nusantara V Riau mengadakan workshop dan Studi Banding “Pengembangan Teknologi Tepat Guna dalam Sistem Pertanian Terpadu Integrasi Sawit-Sapi”. Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin-Rabu, 4-6 Februari 2013 di KP4 UGM dengan peserta dari mitra binaan PTPN V Riau. Materi disampaikan oleh Dr. Cahyono Agus, Prof. Dr. Bambang Hendro, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, Ir. Bambang Suhartanto, DEA dan I Gede Suparta Budi Satria, Ph.D.
Dalam acara pembukaan, Prof. Dr. Ir. Suratman, M.Sc selaku Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat menyampaikan bahwa potensi geografis Indonesia yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi sumber potensi kekayaan alam. Sumber daya manusia harus bijak dan berfikir untuk mengelola dan mengurus potensi tersebut. Peserta diajak berfikir kreatif memanfaatkan sumber daya alam dengan konsep 5 A (Agro-produksi, Agro-industry, Agro-teknologi, Agrobisnis dan Agro-wisata).
Menurut Dr. Cahyono Agus, Kepala KP4 UGM, model pertanian terpadu yang berkelanjutan mampu menghasilkan pangan (hewani dan nabati), pakan, papan, pupuk, energi, air dan lingkungan hidup yang mempunyai nilai ekonomi, ekologi dan sosial budaya secara optimal. Integrasi ternak dalam perkebunan sawit merupakan salah satu skema guna mendukung Jihad Kedaulatan Pangan, terutama daging. Jihad kedaulatan pangan, memerlukan komitmen yang sinergis dari seluruh komponen ABCG (academic, business, community dan government). Indonesia mempunyai kemampuan, kemauan dan kesempatan untuk berkedaulatan pangan, namun komitmen ekonomi dan politik nampaknya perlu lebih didorong lagi.
Seruan Jihad Kedaulatan Pangan untuk para mujahid-mujahid pangan Indonesia juga diungkap Prof. Ali Agus selaku ketua pelaksana kegiatan. Dengan kegiatan seperti ini diharapkan akan terjadi integrasi yang berkelanjutan antara perkebunan kelapa sawit-peternakan yang dalam hal ini adalah sapi. Peserta harus mencermati, mengamati dan segera mengerjakan begitu mereka mereka kembali ke rumah masing-masing Rangkaian kegiatan workshop dan studi banding yang diselenggarakan selama 3 hari tidak hanya pemberian materi di kelas, namun kegiatan tersebut diikuti kegiatan praktek lapangan dan studi banding ke peternak binaan.
Dengan workshop dan studi banding ini diharapakan pemahaman dan transfer teknologi tepat guna pertanian terpadu seperti pembuatan pakan ternak, pembuatan pupuk organik, intalasi GAMA Biogas, motor atau mesin berbahan bakar biogas serta manajemen usaha peternakan dapat langsung diterapkan pada peternakan sapi dalam integrasi perkebunan sawit. Kesempatan berdiskusi langsung dengan para pakar dan ahli terkait di lingkungan UGM, sehingga memberikan peluang untuk pengembangan kerjasama dimasa-masa yang akan datang.