• Tentang UGM
  • Portal Akademika
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Surel
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada UNIVERSITAS GADJAH MADA
PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI
  • TENTANG PIAT
    • PROFIL
    • VISI DAN MISI
    • STRUKTUR
  • LAYANAN
    • MAGANG/PKL
    • PRAKTIKUM
    • PENELITIAN
    • KUNJUNGAN
    • PELATIHAN
  • FASILITAS
    • ASRAMA RUSUN
    • EDUGARDEN
    • EMBUNG
    • MEETING ROOM
    • CAFE PAWON SEMAR
  • BIDANG UNGGULAN
    • Seed Production
    • Genetic Bank
    • Waste Management Technology
    • Zero Waste Sustainable Fisheries
    • Smart Livestock
    • Organic and Smart Farming
    • Plantation and Bio Pharmacy
    • Agro Processing Unit
    • Agroedutainment
  • PRODUK UNGGULAN
  • Beranda
  • Artikel
  • PIAT UGM Mengadakan FGD Untuk Membahas Permasalahan Dan Pengelolaan Sampah Kota

PIAT UGM Mengadakan FGD Untuk Membahas Permasalahan Dan Pengelolaan Sampah Kota

  • Artikel, Berita PIAT UGM, Headline, Rilis Berita
  • 8 November 2018, 12.44
  • Oleh:
  • 0

 

Sampah merupakan masalah lingkungan yang klasik dihadapi oleh pemerintah daerah, terutama di daerah perkotaan yang tingkat intensitas buangan sampahnya sangat tinggi. Sebagai wujud untuk terus berkomitmen dalam pemanfaatan sampah/waste menjadi sumber energi, PIAT UGM bekerjasama dengan Departemen Teknik Kimia UGM mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Permasalahan dan Solusi Pengelolaan Sampah Kota. FGD tersebut merupakan rangkaian dari acara 1st Annual Symposium on Solid Waste Refinery (1st ANSWER) yang diselenggarakan di Heritage Place, Yogyakarta, pada tanggal 7 November 2018. “Pada FGD kali ini, kami tidak hanya melibatkan akademisi, tetapi juga instansi pemerintah dan praktisi karena diharapkan hasil dari diskusi ini akan menghasilkan solusi untuk mengatasi permasalahan sampah khususnya di Yogyakarta”, ucap Chandra Wahyu Purnomo, S.T., M.Eng., D.Eng selaku ketua Indonesia Solid Waste Forum (ISWF) ketika membuka FGD tersebut. “Hal ini dikarenakan riset yang dilakukan oleh para akademisi tidak akan bermanfaat jika tidak bisa diimplementasikan ke lingkungan”, imbuhnya.

“Meskipun sudah mengalami perluasan 2,3 hektar dari luasan sebelumnya (12,5 hektar), kondisi TPA Piyungan sudah sangat mengkhawatirkan karena ketinggian sampah sudah mencapai 27,5 meter dan diprediksi kapasitas akan penuh di tahun 2019”, pembicara pertama, Ir. Rani Sjamsinarsi, M.T., memberikan data aktual terkait kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul. Beliau memang sudah pensiun sebagai PNS dari Departemen Pekerjaan Umum, tetapi kini diperbantukan di Tim Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan DIY. “Masalah sampah ini harus diselesaikan dari hulu ke hilir, tidak hanya bergantung ke pemerintah, tetapi masyarakat harus mampu berkomitmen untuk merubah budaya yang sudah ada” Beliau menjelaskan lebih lanjut.

Budaya yang dimaksud adalah mau memilah sampah mulai dari tingkat rumah tangga karena karakteristik sampah yang semakin beragam, sehingga sampah bisa diolah menjadi energi.  Sebagai contoh, sampah plastik di TPA Piyungan memiliki presentasi 10% dari total 500 ton sampah per hari atau sekitar 50 ton setiap harinya. “Sampah plastik ini apabila dikelola dengan teknologi yang tepat, yaitu pirolisis, bisa menjadi minyak yang dapat digunakan sebagai bahan bakar”, Dr.Eng. Mochamad Syamsiro dari Universitas Janabadra memberikan penjelasan. “Selain itu, dalam skala besar sampah dapat dikelola di PLTSa menjadi sumber energi berupa listrik”, lanjutnya. Dr. Prabang Setyono, M.Si. dari Universitas Sebelas Maret juga menyetujui manfaat dari memilah sampah mulai dari skala rumah tangga. Menurutnya, limbah pospak (popok sekali pakai) yang mengandung gel di dalamnya dapat dimanfaatkan sebagai filter peredam suara.

Pembicara terakhir pada FGD kemarin adalah Tenno Sujarwanto, M.B.A, yang merupakan komisaris dari PT. Nani Wahyuni Abadi. Menurutnya, hasil pengelolaan sampah harus bisa mendatangkan keuntungan yang mampu meningkatkan perekonomian Indonesia. “Gunungan sampah yang ada di TPA saat ini harusnya dapat dikelola lebih efisien sehingga bisa memberikan pemasukan bagi kas daerah’, terangnya.

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

Pusat Inovasi Agroteknologi
Universitas Gadjah Mada
Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta 55573, Indonesia
piat@ugm.ac.id
@piat.ugm
+62 (274) 497717
+62 (274) 497717
+62 (274) 6491406  (VOIP)

 

 

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

AgriFest 2024: Seeding Ideas, Growing Future
popmake-7311

Dalam rangka pelaksanaan rencana aksi untuk mencapai target ketahanan pangan bangsa, Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada (PIAT UGM) menyadari bahwa upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim harus segera dilakukan melalui kolaborasi lintas disiplin ilmu dan kemitraan multistakeholders untuk mencegah terjadinya dampak yang semakin parah di masa depan. Mengusung konsep circular farming, PIAT UGM mengembangkan beberapa ekosistem bisnis pertanian yang saling terkait, yaitu bisnis produksi berbasis tanaman, bisnis produksi berbasis hewan, pengolahan hasil pertanian, dan pengolahan limbah yang semuanya saling terkait menciptakan sebuah ekosistem yang berkelanjutan. Oleh karena itu, PIAT UGM mengambil peran dengan menyelenggarakan kegiatan AgriFest 2024 yang akan dilaksanakan pada 5-7 September 2024 di Kawasan PIAT UGM yang berlokasi di Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sebuah platform akselerasi untuk mempercepat hilirisasi teknologi dan inovasi di sektor agrokompleks.

Our Spring Sale Has Started

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju