Berbagai macam cara diupayakan oleh UGM dalam menangani pandemi Covid-19. Belakangan, kolaborasi antar unit di UGM makin digencarkan sebagai bentuk kepedulian. Terutama bagi mereka yang bergerak di garda depan maupun masyarakat yang terkena dampak sistematik pandemi.
Salah satunya melalui kolaborasi antara Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) dan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM yang kembali dilakukan. Sebelumnya, kolaborasi antara dua unit lembaga ini juga pernah terlaksana antara lain pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode I 2019 dengan didistribusikannya benih-benih tanaman untuk mahasiswa klaster agro. Untuk saat ini kolaborasi tersebut diwujudkan kembali dengan menyediakan sumber gizi vitamin penguat sistem imunitas.
Tim Disaster Response Unit (DERU) yang dikelola langsung oleh DPkM menjalankan belasan aktivitas terkait penanganan bencana nasional covid-19. “Salah satu yang dikembangkan adalah aktivitas yang berdampak positif pada ekonomi rakyat, sebagai salah satu sektor yang mulai dan akan terdampak parah. Misalnya, para penjual buah di pasar tradisional yang omzet-nya pasti akan turun drastis,” ungkap Sekretaris DPkM UGM, Dr. Rachmawan Budiarto, S.T., M.T.
DERU mencoba merangkainya dalam suatu program yang menghasilkan dampak ke berbagai arah: penyerapan buah dari pasar tradisional atau warga biasa, dimana buahnya diolah menjadi jus buah. Uang yang dimanfaatkan bisa mengurangi penurunan omzet pedagang buah di pasar tradisional atau memberi tambahan penghasilan bagi warga yang mempunyai buah. Usaha ini dijalankan oleh para pekerja atau warga untuk terus menjamin berlangsungnya kerja yang memberikan nafkah.
Sementara itu, hasil jus-nya akan dikemas untuk memudahkan distribusinya ke berbagai target, seperti pekerja PIAT, relawan DERU, mahasiswa KKN yang aktif terkait program DERU, staf DPkM yang masih terus bekerja, atau target-target lain seperti para buruh tani di sekitar unit produksi, dan komunitas lain. Sebagai tahap awal, dilakukan peningkatan kapasitas produksi PIAT dengan membeli berbagai peralatan dan bahan-bahan untuk membuka unit produksi jus baru di Mangunan.
Untuk tahap pertama, PIAT menyerap 20 kg buah perharinya. Dari buah tersebut, PIAT sebagai pihak yang mengolah dan memproses buah tersebut mampu menghasikan sekitar kurang lebih 150 botol jus buah untuk diserahkan kepada DPkM setiap harinya. “Jus-jus tersebut dibuat berdasarkan ketersediaan buah yang didatangkan dari mitra PIAT UGM. Pembuatannya dilakukan di kantor cabang PIAT yang berada di Mangunan dengan melibatkan staf teknis yang berada di sana,” ungkap Triya Andriyani, S.P., M.Sc., selaku Humas PIAT UGM.
Distribusi hari pertama pada Senin (13/04), PIAT memberikan menu jus jambu biji merah yang dipercayai dapat mencegah berbagai penyakit karena dapat meningkatkan daya tubuh. Jambu biji merah mempunyai segudang manfaat bagi kesehatan karena kandungan nutrisinya yang sangat tinggi. Dalam 100 g buah jambu biji terdiri dari 0,9 g protein, 0,3 g lemak, 12,2 g karbohidrat; 14 g kalsium; 28 mg fosfor; 1,1 mg zat besi; 25 SI vitamin A; 0,02 mg vitamin B1; 87 mg vitamin C; 5,6 g serat; 86 g air dan 48 kalori. “Kandungan vitamin c daging buah jambu biji diketahui paling tinggi dibandingkan buah tropika yang lain dan daging buah jambu biji juga banyak mengandung antikosidan karotenoid dan polifenol, sehingga jambu biji dipercayai mempunyai manfaat kesehatan,” jelas Ir. Taryono selaku Kepala PIAT.
Rencananya, program ini akan terus dilangsungkan hingga masa tanggap darurat Covid-19 dinyatakan usai dengan harapan agar para relawan dapat memiliki kondisi stamina yang baik. Langkah pertama ini akan terus dimonitor dan dievaluasi. Jika berhasil, akan dilakukan peningkatan kapasitas serap buah dan pengolahannya dalam masa pandemi ini.
Program ini dipilih antara lain dengan pertimbangan potensi keberlanjutan. Selepas bencana nasional ini, maka usaha jus dengan menyerap buah dari warga lokal ini bisa terus dikembangkan. Ini menjadi bagian usaha UGM untuk mempertinggi nilai tambah pada berbagai sumberdaya/usaha rakyat. Tidak tertutup kemungkinan unit produksi jus ini akan terus berkembang menjadi bisnis besar yang bisa memberikan kesejahteraan bagi banyak orang.