Sebagai sebuah lembaga yang bergerak dibidang pendidikan, penelitian dan
pengembangan pertanian, KP4 UGM mulai melakukan berbagai inovasi
pertanian, salah satunya adalah pengembangan pohon sakura. Seperti
diketahui pohon sakura merupakan tanaman yang berasal dari daerah yang
beriklim dingin yaitu Jepang. Pohon sakura adalah salah satu pohon yang
tergolong dalam familia Rosaceae, genus Prunus sejenis dengan pohon prem,
persik, atau aprikot, tetapi secara umum sakura digolongkan dalam subgenus
sakura. Asal-usul kata “sakura” adalah kata “saku” (bahasa Jepang untuk
“mekar”) ditambah akhiran yang menyatakan bentuk jamak “ra”. Keunikan dan
keindahan tanaman ini sudah sangat terkenal di seluruh dunia.
Saat ini KP4 UGM mengembangkan pohon sakura agar bisa berbunga di
daerah yang beriklim panas. Mulai bulan Januari tahun 2010 KP4 UGM
sudah mulai membuat kebun sakura seluas 1000m2. Saat ini bibit
pohon sakura yang sudah disiapkan sebanyak 100 pohon. Menurut
Kepala KP4 Dr. Ir. Cahyono Agus DK., M.Sc pembangunan kebun sakura
di KP4 UGM ini ke depannya bertujuan sebagai sarana wisata
pendidikan dan sebagai tempat penelitian.
Seiring dengan pembuatan perkebunan sakura tersebut, saat ini
pengembangan pohon sakura juga sudah dimulai melalui metode
cangkok. Perbanyakan pohon sakura melalui metode cangkok ini
diharapkan akan mendapatkan bibit-bibit tanaman sakura dalam waktu
tidak terlalu lama.
Pembangunan sarana outbond berupa flying fox, camping ground, perahu karet dan lain-lain juga ikut melengkapi
sarana pembelajaran pendidikan lingkungan dan kehidupan di KP4 UGM. Pengembangan EfSD (Education for sustainable Development/
Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan) pada pengembangan
Agribisnis berbasis pertanian terpadu menjadikan KP4 sebagai
tempat untuk menimba ilmu dibidang makluk hidup dan lingkungan. Nuansa yang tercipta terasa lebih komplit, karena dengan berkunjung ke KP4 UGM masyarakat bisa belajar sambil bermain dan bergembira di lapangan.