• Tentang UGM
  • Portal Akademika
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Surel
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada UNIVERSITAS GADJAH MADA
PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI
  • TENTANG PIAT
    • PROFIL
    • VISI DAN MISI
    • STRUKTUR
  • LAYANAN
    • MAGANG/PKL
    • PRAKTIKUM
    • PENELITIAN
    • KUNJUNGAN
    • PELATIHAN
  • FASILITAS
    • ASRAMA RUSUN
    • EDUGARDEN
    • EMBUNG
    • MEETING ROOM
    • CAFE PAWON SEMAR
  • BIDANG UNGGULAN
    • Seed Production
    • Genetic Bank
    • Waste Management Technology
    • Zero Waste Sustainable Fisheries
    • Smart Livestock
    • Organic and Smart Farming
    • Plantation and Bio Pharmacy
    • Agro Processing Unit
    • Agroedutainment
  • PRODUK UNGGULAN
  • Beranda
  • Pendidikan Agroforestri Hadapi Bencana Alam

Pendidikan Agroforestri Hadapi Bencana Alam

  • 6 Februari 2005, 03.55
  • Oleh:
  • 0

YOGYA (KR) – Sekretaris Klaster Agro UGM Dr Cahyono Agus mengatakan, banyaknya bencana banjir, kekeringan, longsor dan bencana alam lainnya telah mendorong pendidik dan praktisi agroforestri agar dapat mengemas siklus produksi petani, kondisi sosial-ekonomi, bio-fisik, politik, kebijakan local-nasional-internasional.

"Di samping itu juga dampak mata pencaharian penduduk, produktivitas lahan, kelestarian lingkungan serta analisis risiko maupun sistem tukar tambah dalam memberikan solusi terbaik bagi pembangungan nasional," ujar Dr Cahyono Agus, Jumat (3/2) menjelang seminar, workshop, general meeting pendidikan agroforestri, 7-8 Februari 2006.

Kegiatan tersebut akan digelar di Auditorium Fakultas Kehutanan UGM kerja sama Indonesian Networking for Agroforestry Education (INAFE) Klater Riset Agro UGM, Jaringan Pendidikan Agrokompleks UGM, Departemen Kehutanan dan Perum Perhutani. Tema yang diusung dalam pertemuan tersebut ‘Peran Pendidikan Agroforestri dalam Program Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (RPKK).

Menurut Dr Cahyono Agus, degradasi lahan yang mencapai 2,8 juta hektar per tahun dan saat ini lahan rusak di Indonesia mencapai 59 juta hektar menyediakan sarana bagi implementasi sistem agroforestri ini agar kerugian material dan immaterial tersebut tidak semakin mengganas.

"Bahkan bisa diubah menjadi lahan produktif yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian terpadu dengan sistem agroforestri barangkali akan merupakan salah satu kontribusi nyata bagi tercapainya kesuksesan program RPKK, maupun lingkungan hidup yang telah dicanangkan Presiden SBY tahun lalu" ujar Dr Cahyono Agus.

Dikatakan oleh staf pengajar pada Fakultas Kehutanan UGM ini, praktik agroforestri sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi petani di lahan kritis, bahkan kadang hanya dianggap sebagai istilah baru bagi praktik lama yang lebih bersifat mono-disipliner tersebut. Pendekatan menyeluruh agar pengelolaan sumberdaya alam dapat berkelanjutan menuntut keseimbangan antara produksi dan konservasi lingkungan.

Hal ini hanya dapat didekati secara multidisipliner lewat paradigma baru agroforestri yang menuntut partisipasi antar-pihak. Perguruan tinggi dituntut melaksanakan mandatnya. (Asp)-o.

Berita dikutip dari Koran Kedaulatan Rakyat

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

Pusat Inovasi Agroteknologi
Universitas Gadjah Mada
Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta 55573, Indonesia
piat@ugm.ac.id
@piat.ugm
+62 (274) 497717
+62 (274) 497717
+62 (274) 6491406  (VOIP)

 

 

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

AgriFest 2024: Seeding Ideas, Growing Future
popmake-7311

Dalam rangka pelaksanaan rencana aksi untuk mencapai target ketahanan pangan bangsa, Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada (PIAT UGM) menyadari bahwa upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim harus segera dilakukan melalui kolaborasi lintas disiplin ilmu dan kemitraan multistakeholders untuk mencegah terjadinya dampak yang semakin parah di masa depan. Mengusung konsep circular farming, PIAT UGM mengembangkan beberapa ekosistem bisnis pertanian yang saling terkait, yaitu bisnis produksi berbasis tanaman, bisnis produksi berbasis hewan, pengolahan hasil pertanian, dan pengolahan limbah yang semuanya saling terkait menciptakan sebuah ekosistem yang berkelanjutan. Oleh karena itu, PIAT UGM mengambil peran dengan menyelenggarakan kegiatan AgriFest 2024 yang akan dilaksanakan pada 5-7 September 2024 di Kawasan PIAT UGM yang berlokasi di Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sebuah platform akselerasi untuk mempercepat hilirisasi teknologi dan inovasi di sektor agrokompleks.

Our Spring Sale Has Started

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju