Sejarah dan Fondasi Utama sebagai Pusat Unggulan Agroteknologi
Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) Universitas Gadjah Mada berakar dari Lembaga Kebun Pendidikan dan Penelitian UGM yang berdiri pada 1975 dengan dukungan The Rockefeller Foundation. Sejak awal, lembaga ini menjadi pionir pengelolaan lahan produktif sekaligus penggerak kesejahteraan petani. Melalui berbagai transformasi—dari LKPP menjadi KP4 pada 1983 hingga kemudian bertransformasi menjadi PIAT UGM pada 2014—unit ini terus memperluas peranannya dalam mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan mengusung konsep integrated farming dan pertanian berkelanjutan, PIAT kini berfungsi sebagai pusat inovasi agroteknologi yang mengintegrasikan riset, teknologi ramah lingkungan, serta pemberdayaan sosial-ekonomi untuk menjawab tantangan ketahanan pangan dan pembangunan pertanian berkelanjutan.
Sebagai pusat unggulan inovasi agroteknologi, Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) Universitas Gadjah Mada hadir dengan keunggulan sebagai laboratorium lapangan terpadu, pusat inovasi teknologi pertanian, model pertanian terintegrasi, serta ruang kolaborasi multi-pihak. Mengelola lahan produktif seluas 186 hektare di Kalitirto, Sleman, dan Mangunan, Bantul, PIAT dilengkapi fasilitas pendukung yang berfungsi sebagai wahana riset, edukasi, dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Dengan mengusung tagline “Bersinergi dalam Inovasi”, PIAT UGM terus memperkuat sinergi antara akademisi, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem agroteknologi yang adaptif, inklusif, dan berorientasi pada keberlanjutan. Melalui strategi yang inovatif dan kemitraan strategis, PIAT meneguhkan visinya sebagai motor penggerak pertanian modern menuju ketahanan pangan nasional dan daya saing global yang berwawasan lingkungan.
Bersinergi dalam Inovasi
Wara jenama ini merefleksikan semangat PIAT UGM dalam mengembangkan inovasi berbasis riset dan teknologi melalui kolaborasi yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan. Sinergi menjadi kunci agar setiap potensi, baik dari akademisi, peneliti, praktisi, pemerintah, maupun masyarakat, dapat saling melengkapi.
PIAT UGM meyakini bahwa inovasi tidak lahir dari kerja individu semata, melainkan dari jaringan kerja sama yang saling menguatkan. Dengan bersinergi, lahirlah solusi yang tidak hanya menjawab tantangan pertanian dan lingkungan saat ini, tetapi juga membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.
Wara jenama ini menegaskan positioning PIAT UGM sebagai pusat unggulan yang tidak hanya menghasilkan produk dan teknologi inovatif, tetapi juga menjadi katalisator kolaborasi lintas sektor. "Bersinergi dalam Inovasi" adalah wujud komitmen kami untuk terus relevan, adaptif, dan kontributif dalam mewujudkan kemandirian pangan dan keberlanjutan ekologi.