Dalam rangka menunjang pelaksanaan “Konsorsium Penelitian di Bidang Pangan”, Universitas Gadjah Mada mempunyai peranan penting sebagai koordinator dalam kegiatan yang beranggotakan beberapa Universitas meliputi Universitas Hasanuddin, Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Surakarta, Institut Pertanian Bogor, Universitas Andalas dan Universitas Brawijaya. Fokus kegiatan ini adalah membuat model penerapam sistem pertanian pada 100 hektar kawasan pertanian yang tersebar dibeberapa lokasi demplot. Penyediaan sarana produksi pertanian (saprodi) sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan kegiatan pertanian, salah satu yang harus dipenuhi adalah pupuk.
PIAT UGM ditunjuk secara khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan pupuk yang dibutuhkan dalam kegiatan ini. Pada tanggal 31 Agustus 2018, PIAT UGM melakukan pengiriman pupuk organik ke Purbalingga dan Banjarnegara sebanyak 7 ton. Jumlah total pupuk yang akan dikirimkan ke lokasi tersebut sebanyak 20 ton. Sesuai rencana, pengiriman pupuk akan dilakukan secara bertahap. Pupuk yang dihasilkan dari PIAT UGM diproduksi di RINDU “Rumah Inovasi Daur Ulang”, dengan menggunakan campuran limbak organik (daun) yang berasal dari lingkungan UGM dan limbah kotoran ternak. Diharapkan kedepannya, PIAT UGM mampu memenuhi permintaan produksi pupuk organik yang lebih banyak dengan tetap menjaga kualitas dan kandungan pupuk organik yang dihasilkan.