Sejarah Singkat PIAT UGM
Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM didirikan di Berbah pada tahun 1975 dengan nama Kebun Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP4) dengan dibantu The Rockefeller Foundation. KP4 mulai didirikan untuk menjadi salah satu alternatif pengelolaan lahan dan memakmurkan petani. Selain itu, KP4 juga merupakan alternatif dalam mencanangkan RPPK (Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan). KP4 yang memiliki lahan seluas 35 hektar ini dibangun di Kecamatan Berbah. Pada tahun 1988, KP4 berubah nama menjadi Kebun Pendidikan, Penelitian, dan Percobaan Pertanian. Akan tetapi, fungsi dan tema yang digunakan kurang lebih sama dengan KP4 sebelumnya. Pada tahun 1988 hingga 2004, KP4 hakekatnya merupakan sarana pendukung penelitian di UGM yang menjadi model pembelajaran serta sebagai sarana penelitian mahasiswa. Pada tahun 2004, KP4 kembali kepada nama sebelumnya yaitu Kebun Pendidikan Penelitian, dan Pengembangan Pertanian sampai pada tahun 2014. Selain itu, KP4 juga menjadi sarana layanan iptek bagi masyarakat, konservasi pertanian terpadu, pendidikan lingkungan berkelanjutan, dan pelestarian keanekaragaman obat Indonesia yang memadukan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan berkelanjutan. Konsep memadukan berbagai aspek tersebut dilanjutkan hingga tahun 2008 yang dipadukan dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Di tahun 2012 hingga 2014, KP4 memiliki konsep sebagai sarana pendukung Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu sebagai sarana penelitian mahasiswa dan dosen.
Pada tahun 2015, KP4 Berganti nama menjadi Pusat Inovasi Agroteknologi dengan fungsi Inovasi dan tema agroteknologi. Setelah berganti nama, PIAT memiliki konsep dasar sebagai pusat inovasi pertanian berbasis integrated farming dengan mengedepankan ekonomi yang berbasis inovasi teknologi ramah lingkungan dan optimalisasi sumber daya energi. PIAT adalah laboratorium lapangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang merupakan layananan Tridharma berbasis pertanian terpadu.
Fungsi PIAT adalah:
- Melaksanakan pelayanan Pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang inovasi pertanian terpadu yang ramah lingkungan.
- Pelaksana dalam mewujudkan pengembangan inovasi di bidang agroteknologi untuk menjadi pusat unggulan pertanian tropika terpadu, dan
- Koordinasi implementasi teknologi inovatif yang langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, pemerintah, swasta, dan akademisi sesuai dengan penelitian unggulan universitas.
Kondisi Eksisting PIAT UGM
Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) adalah jawaban Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015. PIAT secara aktif meletakkan fondasi yang sistematis dan terintegrasi dalam mewujudkan kemandirian sektor agro sebagai pilar ekonomi nasional yaitu menjadi produsen komoditas pertanian yang handal dan berdaulat. Dengan menitikberatkan unsur inovasi, PIAT memanfaatkan sumberdaya lahan milik UGM dari penunjang penelitian bidang agro menjadi unit produktif yang mampu menghasilkan produk-produk agro inovatif. Saat ini PIAT mengelola lahan produktif seluas 35 ha di Kalitirto, Berbah, Sleman serta seluas 151 ha di Mangunan-Girirejo, Dlingo-Imogiri, Bantul, Yogyakarta. PIAT memiliki cita-cita besar dalam pengembangan bidang agro dan cita-cita itu tertuang dalam visi dan misi berikut:
VISI PIAT UGM
Menjadi Center of Excellence bidang pertanian tropika terpadu bereputasi internasional.
MISI PIAT UGM
Pelayanan tridharma berbasis pertanian terpadu ramah lingkungan.
Pengembangan inovasi agroteknologi menjadi pusat unggulan pertanian tropika terpadu.
Implementasi teknologi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat, pemerintah, swasta, dan akademisi.
Aktivitas utama yang dilaksanakan PIAT UGM adalah sebagai berikut:
- Inkubasi penelitian: aplikasi hasil riset UGM menuju fase komersialisasi dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual.
- Pengembangan: produksi massal hasil riset UGM bekerjasama dengan investor.
- Komersialiasi produk: branding produk dan marketing
- Integrasi keterpaduan bidang pertanian, peternakan, energi, dan sumberdaya alam menuju Science Techno Park yang berkelanjutan.
- Pendidikan, pelatihan, dan diseminasi teknologi
- High value products
Dalam menjalankan aktivitasnya, PIAT tersusun atas dua bidang yaitu Bidang Pengelolaan Sumber Daya Pangan Berkelanjutan dan Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Berkelanjutan dan tentunya didukung oleh sub-bidang lainnya.
BIDANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA PANGAN BERKELANJUTAN
1. SUB BIDANG PANGAN DAN HORTIKULTURA
Sub-bidang Pangan dan Hortikultura memiliki program kerja utama yaitu pengembangan tanaman pangan dan hortikultura serta pengembangan pertanian organik. Pengembangan tersebut salah satunya didukung dengan kegiatan produksi benih tanaman pangan seperti padi, benih aneka sayuran, dan bibit sayuran. Salah satu inovasi dalam sub bidang pangan dan hortikultura adalah konsep bercocok tanam secara vertikultur yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian di lahan sempit. Kegiatan ini didukung dengan fasilitas berupa lahan pertanian produktif meliputi sawah, perkebunan, kebun organik, screenhouse, greenhouse, dan tempat pengujian yang dilengkapi dengan berbagai peralatan pendukung.
2. SUB BIDANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Sub-bidang peternakan dan kesehatan hewan bertujuan untuk meningkatkan produkivitas ternak melalui berbagai inovasi bibit ternak, pakan, dan lingkungan pemeliharaan ternak. Kegiatan tersebut didukung oleh fasilitas seperti tiga kandang sapi, ranch penggembalaan sapi, kandang kambing bentuk panggung, kandang ayam teaching farm bentuk postal dan closed house, lahan untuk penelitian pakan, laboratorium pasca panen peternakan, ranch rusa, dan lainnya. Adapun ternak yang dikembangkan adalah sapi perah, sapi potong, sapi bali, kambing Peranakan etawa, rusa totol, rusa timor, dan ayam broiler.
3. SUB BIDANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Sub-bidang peternakan dan kesehatan hewan bertujuan untuk meningkatkan produkivitas ternak melalui berbagai inovasi bibit ternak, pakan, dan lingkungan pemeliharaan ternak. Kegiatan tersebut didukung oleh fasilitas seperti tiga kandang sapi, ranch penggembalaan sapi, kandang kambing bentuk panggung, kandang ayam teaching farm bentuk postal dan closed house, lahan untuk penelitian pakan, laboratorium pasca panen peternakan, ranch rusa, dan lainnya. Adapun ternak yang dikembangkan adalah sapi perah, sapi potong, sapi bali, kambing Peranakan etawa, rusa totol, rusa timor, dan ayam broiler.
BIDANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM BERKELANJUTAN
1. SUB BIDANG KONSERVASI SUMBER DAYA HAYATI
Sub bidang ini mendukung upaya konservasi biodiversitas tanaman dengan pengelolaan fasilitas berupa bank genetik sayuran, kebun anggrek, dan fasilitas kultur jaringan. Diharapkan fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan untuk turut mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia. Selain itu sub bidang ini juga mengelola kawasan edugarden yang dapat dimanfaatkan untuk outbond dan camping dengan memasukkan unsur education for sustainable development dalam kegiatannya.
2. SUB BIDANG ENERGI DAN PENGELOLAAN LIMBAH
Sub bidang ini berfokus pada upaya pengolahan limbah organik sebagai pupuk maupun input media tanam. selain itu juga fokus pada kedaulatan energi terbarukan melalui pengolahan limbah organik maupun anorganik. Dengan didukung oleh fasilitas berupa Rumah Inovasi Daur Ulang (RInDU), sudah dihasilkan minyak hasil pirolisis plastik yang dapat digunakan sebagai bahan bakar, pupuk organik dari pengomposan daun, kotoran sapi, kotoran ayam, dan limbah susu dalam bentuk serbuk, pellet, granul, maupun pupuk lepas lambat.
3. SUB BIDANG PERIKANAN DAN TATA KELOLA AIR
PIAT memiliki sebaran air yang tidak merata. Ada satu kawasan dengan sumber air berlimpah dan ada kawasan yang minim air sehingga melalui sub bidang ini dapat dikembangkan metode pemanfaatan air yang efektif dan efisien untuk berbagai keperluan. Upaya yang dilakukan untuk mewujudkannya adalah dengan pembuatan embung, inovasi panen air, dan perikanan efektif.
SUB BIDANG PENDUKUNG
1. SUB BIDANG HUMAS DAN INFORMASI
Berperan untuk mengelola data dan informasi yang dimiliki oleh PIAT serta memfasilitasi kerjasama dengan berbagai pihak serta mengelola publikasi.
2. SUB BIDANG PEMASARAN
Berperan dalam mempromosikan dan mengelola pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh PIAT.
3. SUB BIDANG PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
Berperan untuk mengelola perencanaan dan landscaping kawasan PIAT UGM.
PROYEKSI KE DEPAN
Fungsi dan tugas PIAT UGM saat ini belumlah mantap dan stabil. Ke depannya tentu akan ada konsep pengembangan yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Meskipun zaman terus berubah namun perlu adanya rancangan pembangunan kawasan agar ke depan perwujudan PIAT UGM baik di Kalitirto, Berbah maupun di Mangunan-Girirejo tetap sejalan dengan pembangunan yang berkelanjutan.
Konsep pengembangan PIAT UGM secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
- PIAT UGM adalah pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang animal science, agrotropika, IFFS, waste management, herbal medicine, biological garden, renewable energy, biodiversity, dan conservation
- Unsur pendukung yang kompeten didukung oleh sumberdaya yang memadai dan bersinergi dengan fakultas peternakan, kedokteran hewan, pertanian, biologi, kehutanan, teknik, dan farmasi
- Pusat penelitian yang mengembangkan dan menerapkan teknologi inovasi dalam bidang pertanian pangan, perikanan air tawar, peternakan, energi, dan pengelolaan limbah secara terpadu berkualitas internasional
- Unsur pendukung yang dapat mengelola dan mengembangkan kemampuan sumber daya melalui kerjasama dan kemitraan internal dan eksternak berkelanjutan untuk hilirisasi teknologi dan hasil penelitian unggulan
- Unsur pendukung yang dapat memfasilitasi dalam pengelolaan basis data, publikasi, dan dokumentasi di bidang animal science, agrotropika, IFFS, waste management, herbal medicine, biological garden, renewable energy, biodiversity, dan conservation.