Beberapa barang purbakala yang terdiri atas 1 buah arca bentuk lembu, 2 buah arca bentuk orang dan 1 buah talang berbentuk kepala naga telah ditemukan di penampangan pasir liar di sekitar KP4 UGM yang terletak di tepi sungai Opak, Berbah Sleman. Kelompok penambang yang menemukan yang terdiri atas Ponijo, Wahyu, Gitopo dan Janto adalah warga Ngentak, Madurejo, Prambanan. Informasi lain juga menyebutkan bahwa kelompok penambang juga menemukan emas dalam bentuk butiran pasir, gotri dan cukup banyak juga yang berbentuk batangan. Bahkan beberapa puluh tahun yang lalu, wilayah tersebut juga cukup ramai adanya aktivitas penambangan emas, karena sering ditemukan emas dalam bentuk butiran maupun perhiasan cincin maupun batangan. Wilayah tepian sungai Opak dan wilayah Kecamatan Berbah, memang banyak ditemukan situs purbakala yang sangat penting.
Saat ini, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta sedang akan mengadakan kegiatan penggalian penyelamatan di lokasi gumuk dan ledok “PERI” yang terletak di Blok III lahan milik KP4 (Kebun Pendidikan, Penelitian, Pengembangan Pertanian) UGM. Selama ini, lokasi yang dipercaya agak “wingit” tersebut diperkirakan sebagai situs arkeologi yang cukup penting. Saat ini lahan tersebut dipergunakan untuk zona penanaman tanaman tebu bekerja sama dengan PT Madukismo.
Pihak KP4 UGM sudah mengadakan koordinasi internal dan eksternal untuk menindaklanjuti temuan jaldwara tersebut. Untuk menjaga keamanan lingkungan dan situs budaya yang sangat berharga tersebut, diharapkan penambangan liar di sekitar sungai Opak tersebut dapat dihentikan. Selanjutnya, lokasi tersebut perlu diamankan, diselamatkan dan dikelola secara khusus, agar penemuan bernilai budaya dan sejarah yang sangat tinggi tersebut dapat dimanfaatkan dan diberdayakan sepenuhnya untuk proses pembelajaran, wisata dan budaya.
Dr. Cahyono Agus