Kebun Pendididikan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP4) UGM) mengembangkan sistem pertanian organik terpadu sebagai model pembelajaran EfSD (Education for Sustainable Development) dan dukungan terhadap program nasional Swasembada Pangan Sehat. Masyarakat dunia mulai sadar bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian, sehingga semakin arif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan.
Dr. Ir. Cahyono Agus selaku Kepala KP4 UGM mengungkapkan bahwa Gaya hidup sehat dengan slogan “Back to Nature” telah menjadi trend baru menggantikan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami, seperti pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian. Swasembada pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi secara mandiri untuk mendukung KETAHANAN DAN KEAMANAN PANGAN NASIONAL.
“Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat” tegaskan Dr. Cahyono Agus.
KP4 UGM bekerjasama dengan Fresh Land Organik dan kelompok tani setempat membudidayakan model pertanian terpadu didukung dengan sistem pertanian organik yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Beberapa jenis tanaman seperti tanaman pangan dan hortikultura didesain dengan pola organik yang zero residu pestisida. Produk organik tsb telah menembus pasar modern (supermarket/ hypermarket) seiring permintaan produk organik yang semakin meningkat.
Produktivitas lahan di Indonesia yang mempunyai iklim tropika merupakan tertinggi di dunia, hamper 10 kali lipat wilayah temperate, namun ternyata kita justru banyak mengimpor produk pertanian dari Negara yang mempunyai produktivitas lahan yang jauh lebih rendah. Peluang Indonesia untuk menjadi menjadi lumbung pangan nasional, bahkan internasional sebenarnya sangat terbuka, kalau Indonesia mampu mengelola sumber daya lahan (tanah dan air), hayati (tanaman dan hewan) serta lingkungan secara jitu dan optimal.
Banyak siswa TK, SD, SMP, SMA, mahasiswa, dosen, petani, pemerintah daerah melakukan pembelajaran secara formal, in-formal, dan nonformal tentang system pertanian terpadu ke KP4. Terdapat paket komplit pembelajaran pengelolaan sumber daya lahan (tanah dan air), sumber daya hayati (hewan dan tanaman) serta sumbber daya lingkungan global agar mampu menyediakan sumber pangan, pakan, papan, pupuk, energy, obat, lingkungan, wisata dsb dalam satu kesatuan lahan. Model ESD ini memberikan wawasan yang luas, mendalam dan futuristik dengan berbagai improvement pembelajaran seperti bio-resource, bio-produksi, bio-teknologi, bio-industri, green economy dll memberikan nilai tambah yang optimal.
Sy machmud petani dari sulawesi tenggara, ingin belajar utk pertanian organik terpadu. Apakah sy bisa mendapatkan pelatihan?. Trima kasih.