Menurut Prof. Muhamad Syukur, yang menjadi salah satu pembicara pada Workshop Pengelolaan Sumberdaya Genetik untuk Mendukung Kedaulatan Pangan yang diselenggarakan atas kerjasama PIAT UGM, Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (Peripi), dan PT East West Seed Indonesia, pada tanggal 23 Agustus 2018, usaha pemuliaan tanaman pertanian sangat penting untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan yang telah melanda kawasan Asia sejak 2015 akibat pertambahan jumlah penduduk dan sempitnya lahan pertanian.
Lebih lanjut, Kepala PIAT UGM, Dr. Ir. Taryono, M.Sc, menjelaskan bahwa berkembangnya pertanian intensif menyebabkan sayuran varietas lokal telah tergantikan oleh variertas unggul baru, dan bahkan daerah tumbuh varietas lokal dan kerabatnya mulai bergeser ke daerah-daerah marginal yang susah dijangkau. Padahal dalam program perakitan kultivar unggul sayuran di masa depan, varietas lokal dan kerabatnya sering memiliki sifat yang diperlukan dalam program tersebut, oleh karena itu diperlukan langkah-langkah penyelamatan.
Dalam langkah-langkah penyelamatan sumberdaya genetik sayuran, Ir. Asep Harpenas selaku Direktur Riset dan Pengembangan PT East West Seed Indonesia, mengatakan bahwa diperlukan suatu bank genetik yang digunakan untuk untuk mengonversi sumberdaya genetik tanaman pertanian. Bank Genetik ini akan menjadi tempat bagi peneliti dan pemulia tanaman untuk bertukar informasi dan sumberdaya genetik agar dapat dimanfaatkan secara luas.
Dengan adanya bank genetik sayuran UGM yang pengelolaannya ke depan di bawah Tropical Vegetable Development Unit-PIAT UGM, diharapkan dapat menyebarluaskan manfaat keberadaan bank genetik sayuran tropika untuk mendukung pengembangan sayuran nasional dan global dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan secara berkelanjutan.