Ikan Nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan merupakan komoditas penting dalam bisnis ikan air tawar di Indonesia. Pengembangan teknik budidaya ikan nila bertujuan untuk menghasilkan ikan yang murah dan mudah dijangkau oleh daya beli masyarakat. Harga ikan nila merah yang murah diharapkan akan membuat masyarakat lebih banyak mengonsumsi nila karena merupakan sumber protein bermutu tinggi. Namun, kendala utama dalam pengembangan budidaya ikan nila di Indonesia adalah kurangnya ketersediaan benih di tingkat pembenihan, sehingga masyarakat masih kesulitan untuk mendapatkan benih yang berkualitas.
PIAT sebagai penunjang Universitas Gadjah Mada dalam bidang agrosaintek, melakukan pembenihan ikan nila merah sesuai Badan Standarisasi Nasional Indonesia (BSNi), mengingat proses produksi mempunyai pengaruh terhadap mutu ikan yang dihasilkan sehingga diperlukan persyaratan teknis tertentu.
Pertama yang dilakukan dalam budidaya pembenihan Ikan Nila Merah adalah persiapan kolam pembenihan, yang dapat digunakan sebagai tempat pemijahan dan juga pemeliharaan benih. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kolam antara lain:
- Tanah dicangkul dengan kedalaman kurang lebih 1 meter. Lalu tanah diratakan untuk membentuk dinding kolam.
- Langkah selanjutnya adalah sterilisasi menggunakan gamping, dan dibiarkan mengering selama tiga hari.
- Lengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran dengan saringan halus agar ikan lain tidak masuk dan benih tidak lolos.
- Kolam steril diisi air.
Kedua, proses pemijahan. Indukan yang dimiliki oleh PIAT adalah jenis Citralada yang berasal dari Thailand dan Larasati yang merupakan benih hybrid generasi ketiga (F3) hasil persilangan berbagai strain seperti Gift, Nifi, Singapura, Citralada, dan nila putih. Kedua jenis indukan diletakkan di kolam steril dengan perbandingan jantan dan betina yaitu 1:3.
Ketiga, proses pendederan. Setelah selesai pemijahan, indukan dikembalikan ke kolam yang lebih besar, larva benih ikan tetap diliarkan di kolam pemijahan. Panen benih dapat dilakukan setelah 50-60 hari. Benih ikan bermutu tinggi ini dijual ke beberapa mitra PIAT, dan apabila masyarakat ingin membeli bisa datang langsung ke kawasan perikanan PIAT UGM.