PIAT UGM sebagai unit penunjang memiliki peran yang cukup penting dalam mendukung pencapaian tujuan universitas secara keseluruhan. PIAT UGM berfungsi untuk menyediakan layanan, fasilitas, dan dukungan yang diperlukan agar visi, misi, dan tujuan universitas dapat berjalan dan tercapai dengan baik.
Salah satu fungsi yang dimiliki oleh PIAT UGM adalah layanan tridharma yang diwujudkan dalam bentuk Kunjungan Edukasi. Layanan Kunjungan Edukasi merupakan program atau kegiatan yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar khususnya dalam bidang agrokompleks kepada individu atau kelompok. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan informasi, gambaran konkrit, serta pemahaman yang lebih baik tentang aktivitas di berbagai bidang, fasilitas, dan hasil inovasi yang dimiliki PIAT UGM kepada peserta kunjungan.
Pada tahun 2022, PIAT UGM telah berhasil menerima sebanyak 49 kunjungan dari berbagai jenjang. Tercatat sejumlah total 1.517 pengunjung yang datang diantaranya 8 kunjungan dari instansi pemerintah, 16 kunjungan dari perguruan tinggi, 12 kunjungan dari perusahaan, 5 kunjungan dari lembaga swadaya masyarakat, dan 8 kunjungan dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Alur kunjungan sendiri adalah mengenalkan layanan, fasilitas, dan kegiatan bidang yang berjalan di PIAT UGM, serta mengajak diskusi atau sharing session sebagai penutup untuk mendapatkan feedback dari peserta kunjungan.
Sebagai contoh, kunjungan oleh Universitas Gunadarma pada Selasa (21/3) yang dilakukan tidak hanya untuk melihat fasilitas yang ada di PIAT seperti Rumah Potong Ayam dan Rumah Inovasi Daur Ulang, tetapi juga untuk memberikan inspirasi guna pengembangan UG Technopark milik Universitas Gunadarma, dan merencanakan kerja sama serta kolaborasi di masa depan. Kemudian, kunjungan dari BAPPEDA Kota Magelang pada Rabu (18/05) untuk menjajakan kerja sama Masterplan Integrated Farming System dan kolaborasi pada realisasi program kerja, dan kunjungan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi pada Kamis (09/06) untuk diskusi akan pentingnya ekonomi sirkular khususnya di daerah transmigrasi guna mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan.
Selain itu, tingginya atensi terhadap kunjungan juga datang dari sekolah-sekolah. Seperti yang dilakukan oleh SMK N 1 Salam – Magelang, SMK N 1 Temanggung, SMK Peternakan Negeri Lembang, SDIT Lukman Al Hakim Internasional Kotagede, SD Muhammadiyah Pakel, SD Budi Utomo, SDIT Ibnu Mas’ud Kulon Progo, dan SD Muhammadiyah Karangharjo. Hal ini bertujuan untuk menambah pengetahuan siswa sehingga mereka mendapatkan ilmu tentang pertanian sirkular sejak usia dini sesuai dengan harapan SDGs poin empat yaitu tentang pendidikan yang berkualitas.