Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM terus melakukan pengembangan varietas padi Gadjah Mada Gogo Rancah 7, atau disebut Gamagora 7. Setelah lolos tahap uji coba, varietas ini kini siap dipanen oleh para petani di luar UGM, seperti yang dilakukan di Ngawi pada Kamis, 21 Desember 2023.
Bertajuk “Panen Raya Gamagora 7: Padi Unggul Nasional Produktivitas Tinggi Untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan Nasional,” PIAT UGM, melalui kerjasama pentahelix bersama UGM, PT Agri Sparta, PT Wahana Inti Makmur Tbk., Pemerintah Kabupaten Ngawi, dan Kelompok Tani Bina Sparta, menggelar panen di lahan mitra PT Agri Sparta seluas 1,5 Ha dengan estimasi produksi 9,6 ton.
Kegiatan panen dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pihak pemerintah hingga masyarakat. Beberapa di antaranya adalah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Ngawi, Dandim 0805 Kab. Ngawi, Kapolsubsektor Gerih, Direktorat Penelitian UGM, Direktorat Pengembangan Usaha UGM, Fakultas Pertanian UGM, peneliti Gamagora, perusahaan mitra, perangkat desa setempat, serta kelompok masyarakat seperti Petani Milenial Ngawi, Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), dan Petani Bina Agri Sparta.
“PT Agri Sparta berkomitmen untuk mengatasi masalah pertanian Indonesia dari hulu ke hilir. Melalui kerjasama dengan PIAT UGM dan melakukan hilirisasi di PT WIM, kami ingin menyelesaikan masalah tersebut dengan mengembangkan drone dan kamera multispektrum untuk mengetahui lahan yang bermasalah,” ungkap CTO dan Co-Founder PT Agri Sparta, Yasser Hadiputra.
Yasser menilai Gamagora 7 sebagai padi yang sangat menjanjikan. Ia mengungkapkan bahwa kerjasama pada padi tersebut bisa memberikan dampak yang luas karena bersifat resisten, tetap baik diawal musim kering, dan mampu menghasilkan kurang lebih 9-10 ton/ha.
“Gamagora 7 menjadi produk unggulan yang dipromosikan dalam Dies Natalis ke-74 agar bisa dimanfaatkan oleh banyak orang. Kerjasama pentahelix ini dapat menjawab perhatian UGM terhadap masalah ketidakpastian iklim dan minimnya minat petani muda dalam isu kedaulatan pangan. Sebuah capaian yang luar biasa bahwa produk riset dapat dihilirisasi,” jelas Prof. Dr. Mirwan Ushada, STP, M.App.Life Sc, selaku Direktur Penelitian UGM.
Apresiasi terhadap Gamagora 7 pun turut disampaikan oleh perwakilan Dekan Fakultas Pertanian UGM, Siti Nurul Rofiqo Irwan, Ph.D. Beliau menyampaikan rasa bangga pihak fakultas terhadap jalinan kerjasama ini yang harapannya dapat membangun branding untuk inovasi technology zero emission.
Menyambung harapan tersebut, Prof. Dr. Ir. Taryono, M.Sc., selaku perwakilan peneliti menyampaikan,“Gamagora 7 tidak hanya wacana. Akhirnya bisa ditanam di luar UGM, salah satunya di mitra Agri Sparta. Semoga Gamagora 7 bisa menyejahterakan petani yang menanam.”
Kerjasama pentahelix ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam mewujudkan padi unggul seperti Gamagora 7 sebagai solusi produktivitas tinggi untuk kedaulatan pangan Indonesia. Dinas Ketahanan Pangan Ngawi menyampaikan dukungan penuh terhadap kerja sama penanaman Gamagora 7, “Kami sangat mendukung kerja sama penanaman Gamagora 7, semoga kebermanfaatannya bisa dirasakan oleh semua petani di Ngawi.”
Kegiatan hilirisasi Gamagora 7 ini tidak terlepas dari bantuan Direktorat Pengembangan Usaha UGM yang telah memberikan hibah program PRIME STeP yang diinisiasi oleh Asian Development Bank (ADB). Gamagora 7 diharapkan akan memberikan dampak positif pada perkembangan teknologi, adopsi ilmu pengetahuan dari perguruan tinggi ke masyarakat.