Lomba INOSI merupakan Lomba Inovasi Olahan Nasi dengan menggunakan beras varietas Gamagora 7 yang diadakan oleh PIAT UGM. Lomba INOSI (07/09) dilaksanakan untuk menjadi salah satu acara penutup dalam rangkaian kegiatan Agrifest 2024. Lomba ini diikuti oleh sejumlah 30 kelompok yang berisi 2-3 anggota di dalamnya. Peserta lomba berasal dari berbagai kalangan, seperti akademisi, mahasiswa, ibu rumah tangga, KWT, dan organisasi masyarakat lainnya. PIAT menghadirkan Dr. Lily Arsanti Lestari, STP., MP. selaku Sekretaris Pusat Studi Pangan & Gizi UGM, Dosen FKKMK UGM, Yusmiyati, S.Gz. selaku Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Akademik UGM, dan Chef Adisurya Satriawan (Kontestan Master Chef Indonesia Season 11) sebagai tim penilai atau juri lomba.
Tujuan diselenggarakannya Lomba INOSI adalah untuk mengeksplorasi ide kreatif dan inovatif masyarakat dalam mengembangkan olahan nasi sekaligus mengenalkan beras varietas Gamagora 7 kepada masyarakat.Gamagora 7 sendiri merupakan varietas padi amfibi yang dikembangkan oleh UGM, untuk mengatasi masalah terkait perubahan iklim. Melalui kreativitas, peserta dapat menunjukkan bahwa nasi dapat diolah menjadi olahan pangan yang menarik dan lezat. Dengan mengkolaborasikan nasi dengan bahan pangan lain, dapat dihasilkan olahan pangan yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan nilai jual olahan itu sendiri.
Pada kesempatan ini, Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG., Ph.D. juga turut hadir dan menyambut baik penyelenggaraan Lomba INOSI dalam Agrifest 2024. “PIAT di sini telah berhasil mengundang kontributor untuk meramaikan Agrifest. Saya kira ini sangat bervariasi sekali produk yang disampaikan. Melalui lomba ini juga harapannya masyarakat dapat memahami pentingnya gizi dalam pangan, tidak hanya dalam produksinya saja”, tuturnya.
Olahan makanan yang dibuat dalam lomba ini sangat bervariasi, mulai dari olahan nasi yang sering dijumpai hingga olahan nasi yang unik dan menarik. Seperti Tim ITOF yang membuat inovasi snack bar. Untuk membuat snack bar, beras Gamagora 7 diolah dengan alat khusus dan metode puffing sehingga diperoleh berondong beras. Selanjutnya, berondong beras akan dicampur dengan bahan-bahan lainnya, tergantung varian rasa. Olahan snack bar ini memiliki tiga varian rasa, yaitu original, fun bar, dan health bar.
Di sisi lain, tim Nawasena membuat olahan yang unik dan menarik, yaitu brownies berbahan dasar nasi. Pembuatan olahan berbahan nasi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus diabetes pada usia muda dan adanya tren kuliner berupa dessert di kalangan anak muda. Brownies Nawasena mengkolaborasikan tren kuliner tersebut dan aspek kesehatan sehingga dihasilkan makanan dessert yang rendah gula dan bebas susu (dairy free). Selain nasi Gamagora 7, brownies ini juga menggunakan bahan pangan lokal, seperti ubi cilembu, kacang tanah, dan jagung.
Dalam lomba ini, juara pertama dimenangkan oleh tim Nutrihospita dengan olahannya yaitu nasi biryani, nasi ayam hainan, dan sushi. Nasi biryani dimasak dengan menggunakan rempah-rempah sehingga menciptakan rasa khas daerah Timur Tengah. Nasi biryani disajikan dengan ayam panggang bumbu kari, sate vegan, tumis sayur, dan acar sebagai pendampingnya. Nasi ayam hainan merupakan sajian masakan yang terdiri dari nasi rempah, ayam kukus, pokcoy, dan saus. Rasa gurih nasi rempah berasal dari proses memasak nasi yang menggunakan kaldu ayam. Olahan sushi memanfaatkan karakteristik beras Gamagora 7 yang pulen sehingga mudah untuk digulung menggunakan nori. Sushi disajikan dengan kecap asin Jepang atau shoyu dan wasabi.
Juara kedua diraih oleh tim GonjrengDewe dengan olahan nasi yang berjudul SiGo BunTel: Cinta Ibu dalam Sekotak Nasi Bekal. SiGo BunTel merupakan singkatan dari Nasi Gamagora Bungkus telur. Olahan ini berupa nasi dengan campuran sayur dan daging ayam cincang yang dibungkus menggunakan telur dan disajikan dengan lauk, sayur, dan buah-buahan. SiGo BunTel terinspirasi dari nasi bekal buatan Ibu yang penuh cinta dan kasih sayang.
Sementara juara ketiga diraih oleh tim Sri Rejeki dengan olahannya yaitu nasi liwet bunga telang. Nasi liwet ini berbeda dengan nasi liwet biasa karena memiliki warna biru. Warna yang menarik tersebut berasal dari pewarna alami yang terkandung dalam bunga telang. Selain berperan sebagai pewarna alami, bunga telang juga bermanfaat sebagai antioksidan, meringankan peradangan, menurunkan kadar gula darah, dan menjaga kesehatan jantung. Olahan ini tidak hanya memiliki tampilan yang menarik, tetapi juga lezat dan bergizi. Nasi liwet bunga telang ini disajikan dengan lauk teri medan, ayam goreng, telur dadar, tempe goreng, tahu goreng, sambal terasi, dan lalapan.
Harapan besar disematkan pada Lomba INOSI untuk terus hadir sebagai wadah untuk menuangkan ide dan inovasi seputar kuliner serta mendorong kreativitas masyarakat. Tak hanya itu, melalui lomba INOSI juga diharapkan dapat mendukung tercapainya SDG 2: Tanpa Kelaparan dan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.