Sumber daya genetik merupakan kekayaan nasional setiap negara. Berdasarkan Convention on Biological Diversity di Rio de Janeiro, Brazil tahun 1992, sumberdaya genetik tidak lagi menjadi kekayaan dunia. Setiap orang tidak dapat melakukan eksplorasi, menuntut hak kepemilikan maupun menggunakan sumber daya genetik secara bebas. Sejalan dengan langkah untuk mewujudkan Sustainable Development Goals, sumber daya genetik tersebut perlu diselamatkan baik secara in-situ maupun ek-situ dan apabila sumber daya genetik berbentuk benih orthodok, maka sumber daya genetik tersebut dapat disimpan dalam bentuk bank genetik.
Dengan berkembangnya pertanian intensif, sayuran varietas lokal telah tergantikan oleh varietas unggul baru atau daerah tumbuh varietas lokal dan kerabatnya mulai bergeser ke daerah-daerah marginal yang susah dijangkau, padahal varietas lokal dan kerabatnya sering memiliki sifat yang diperlukan dalam program perakitan kultivar unggul masa depan, oleh karena itu diperlukan langkah-langkah penyelamatan. Pengelolaan sumber daya genetik benih orthodok secara bersama dalam bank genetik melalui kerjasama antar lembaga berbentuk konsorsium dapat digunakan secara bersama untuk menjaga ketersediaan sumber daya genetik berbentuk aksesi beragam komoditas pertanian. Dalam hal pengembangan sayuran, Indonesia memerlukan sumber daya genetik baik dari dalam maupun luar negeri untuk memperoleh sifat-sifat unggul sesuai kebutuhan.
Untuk mewujudkan cita-cita pelestarian plasma nutfah sayuran nasional melalui pengelolaan sumber daya genetik secara berkelanjutan maka PT Eastwest Indonesia bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada membangun bank genetik sayuran tropika di Pusat Inovasi Agroteknologi, Universitas Gadjah Mada (PIAT-UGM). Bank genetik sayuran UGM diharapkan dapat berperan sebagai pusat pengelolaan sumber daya genetik sayuran tropika nasional yang dapat memfasilitasi permintaan dan pertukaran sumber daya genetik sayuran untuk kepentingan masyarakat global khususnya Indonesia baik oleh lembaga pemerintah, peneliti, swasta, maupun kelompok masyarakat yang ingin terlibat dalam pelestarian dan pemanfaatan plasma nutfah melalui program perakitan kultivar unggul.
Dengan adanya bank genetik sayuran UGM yang pengelolaannya ke depan di bawah Tropical Vegetable Development Unit-PIAT-UGM dan dalam rangka menyebarluaskan manfaat keberadaan bank genetik sayuran tropika untuk mendukung pengembangan sayuran global dan nasional dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan secara berkelanjutan, maka dilaksanakanlah Workshop “Pengelolaan Bank Genetik” yang direncanakan akan dilaksanakan setiap tahun selama 3 – 5 tahun ke depan. Untuk tahun 2018 dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan worskhop bersamaan dengan peresmian bank genetik sayuran UGM, workshop akan mengambil tema “Pengelolaan Sumber Daya Genetik untuk Mendukung Ketahanan Pangan”.
Link Pendaftaran Workshop Pengelolaan Bank Genetik