Mahasiswa Akademi Pertanian Yogyakarta (APTA) kunjungi Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada (PIAT UGM) pada 17 Oktober 2024 lalu. Layanan kunjungan ini merupakan bagian dari program agroedutainment yang diselenggarakan PIAT UGM dalam rangka implementasi program untuk mewujudkan SDGs 2: Quality Education. Sejumlah 60 mahasiswa peserta kunjungan berkesempatan untuk melihat penerapan konsep pertanian sirkuler (circular farming) di PIAT UGM. Konsep pertanian sirkuler ini menghubungkan antar bidang kerja yang ada sehingga hasil samping yang dihasilkan dari proses produksi dapat dimanfaatkan kembali untuk masuk ke sistem.
Kunjungan dimulai di area persawahan Blok 1 PIAT UGM dengan penjelasan mengenai proses budidaya pertanian secara umum yang dilaksanakan. Kawasan persawahan ini diutamakan untuk produksi benih Gamagora 7. Produk utama yang dihasilkan adalah gabah untuk benih sedangkan produk sampingan berupa Jerami dimanfaatkan untuk pakan sapi di peternakan ruminansia yang dikelola oleh PIAT. Proses budidaya padi di Blok 1 juga memanfaatkan Kembali input bahan organik berupa pupuk kandang yang berupa kotoran sapi. Hal ini merupakan contoh konkrit penerapan pertanian sirkuler di PIAT.
Setelah mengunjungi area budidaya padi, peserta selanjutnya mengunjungi area pertanian organik yang saat ini dimanfaatkan untuk budidaya sayuran dengan memanfaatkan lahan berpasir. Material organik untuk pemulihan lahan pasir tersebut memanfaatkan kompos dari dekomposisi sampah organik yang dihasilkan di lingkungan kampus UGM. Kawasan pertanian organik ini akan dikembangkan menjadi Citrus Learning Center sehingga mahasiswa APTA yang berkunjung juga diperkenalkan dengan berbagai jenis jeruk, pemanfaatan, serta proses budidayanya.
Kunjungan dilanjutkan untuk melihat proses penyiapan benih padi. Gabah yang dihasilkan dari blok 1 PIAT dan juga lahan mitra diproses hingga lolos sertifikasi benih. Pengeringan gabah memanfaatkan sinar matahari pada saat cuaca cerah dan beralih menggunakan mesin silo dryer Ketika cuaca tidak mendukung untuk pengeringan. Benih padi utama yang diproduksi di PIAT adalah Gamagora 7 yang merupakan varietas padi amfibi. Gamagora 7 disebut dengan padi amfibi karena dapat dibudidayakan di lahan sawah dalam kondisi tergenang air maupun di lahan tegalan tadah hujan. Budidaya padi Gamagora 7 ini merupakan salah satu upaya untuk adaptasi perubahan iklim dalam rangka mewujudkan SDGs 13: Climate Action.
Di akhir kunjungan, mahasiswa APTA diajak untuk melihat aktivitas yang dilaksanakan oleh bidang Agro-processing PIAT. Bidang ini bertugas untuk mengolah hasil pertanian menjadi makanan maupun minuman yang siap konsumsi. Makanan dan minuman tersebut disajikan melalui kantin sehat Pawon Semar sebagai upaya untuk menyuplai makanan sehat bagi sivitas akademika yang berkegiatan di PIAT. Kegiatan ini juga merupakan implementasi program untuk mendukung pencapaian SDGs 2: Zero Hunger di lingkungan kampus. Di Pawon Semar, peserta kunjungan memperoleh minuman Markisweet yang terbuat dari sari markisa alami. Melalui kunjungan yang telah dilaksanakan diharapkan mahasiswa APTA dapat memperoleh Gambaran pelaksanaan pertanian sirkuler, proses budidaya pertanian dari hulu ke hilir, serta pelibatan masyarakat dalam pelaksanaan bisnis agro yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi.