Tiga tahun pasca diresmikan, Bank Genetika Sayuran PIAT UGM terus konsisten berkontribusi dalam bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta multiplikasi aksesi langka dan kritis. Kerja keras bank genetika akhirnya mendapatkan apresiasi di Indonesian Breeder Award ke-2 (IBA), Kategori Bidang Konservasi Plasma Nutfah. Dr. Taryono, M.Sc selaku Kepala PIAT UGM mewakili bank genetika untuk menerima penghargaan tersebut di IPB Internasional Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/11/2021).
Berita PIAT UGM
Kamis (07/10), PIAT UGM menjadi host dalam penyelenggaraan kegiatan Webinar Pusat Indonesia-Afrika yang pertama kalinya. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut rencana pendirian Pusat Indonesia-Afrika antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan University of Namibia (UNAM) yang sebelumnya telah didiskusikan dalam pertemuan pada tahun 2018 yang lalu. Kolaborasi antar kedua universitas ditujukan untuk bekerjasama di berbagai bidang dan isu strategis terkait dengan pembangunan berkelanjutan. Pusat ini juga diharapkan dapat menjadi wadah untuk bertukar pengetahuan, sumberdaya dan inovasi, termasuk mobilitas mahasiswa, dan staf antar kedua universitas.
Peningkatan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Yogyakarta menyebabkan Universitas Gadjah Mada turut berkontribusi dalam penyediaan shelter bagi pasien tanpa gejala (asyntomatic) dan gejala ringan. Gedung-gedung yang dialokasikan tersebut salah satunya adalah Rusun Asrama Mahasiswa PIAT yang diperuntukkan untuk penyintas Covid-19 di wilayah Sleman bagian Timur, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat digunakan oleh wilayah lain jika lonjakan kasus terus meningkat.
Minggu (1/8) Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM mengadakan sosialisasi penggunaan Rumah Susun Asrama Mahasiswa PIAT UGM sebagai tempat isolasi terpadu (isoter). Kegiatan tersebut selain dihadiri oleh jajaran manajemen PIAT dan Satgas Covid-19 UGM, juga dihadiri oleh Panewu Anom, Alurah, Komandan Rayon Militer (Danramil), Kepala Puskesmas, serta perwakilan warga Kapanewon Berbah.
Pekerjaan pembangunan fisik Rumah Susun (Rusun) Asrama Mahasiswa PIAT yang dilakukan sejak September 2020 hingga April 2021 akhirnya selesai dilakukan. Rusun tersebut dibangun di sisi timur Gedung perkantoran PIAT, terdiri dari 1 tower dengan jumlah kamar sebanyak 43 unit. Rusun yang merupakan hibah Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini ditujukan untuk memberikan tempat tinggal atau hunian bagi mahasiswa dan peneliti PIAT UGM.
Kamis (22/7), Kementrian PUPR yang diwakili oleh Kepala Satuan Kerja (Satker) Penyediaan Perumahan Provinsi DI Yogyakarta melakukan serah terima kunci Rusun ke Kepala PIAT UGM.
Ikan Nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan merupakan komoditas penting dalam bisnis ikan air tawar di Indonesia. Pengembangan teknik budidaya ikan nila bertujuan untuk menghasilkan ikan yang murah dan mudah dijangkau oleh daya beli masyarakat. Harga ikan nila merah yang murah diharapkan akan membuat masyarakat lebih banyak mengonsumsi nila karena merupakan sumber protein bermutu tinggi. Namun, kendala utama dalam pengembangan budidaya ikan nila di Indonesia adalah kurangnya ketersediaan benih di tingkat pembenihan, sehingga masyarakat masih kesulitan untuk mendapatkan benih yang berkualitas.
Persoalan sampah masker dan sarung tangan plastik kian menjadi sorotan di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Pandemi Covid-19 membuat masker dan sarung tangan menjadi sebuah dilema, di satu sisi membantu warga dunia terhindar dari virus, di sisi lain berbahaya bagi lingkungan. Bila sebelumnya rumah sakit menjadi penyumbang sampah medis terbesar, saat ini masker dan sarung tangan seolah menjadi bagian dari sampah yang dihasilkan masyarakat sehari-hari. Data yang dihimpun BBC secara global, penduduk dunia memakai 129 milyar masker dan 65 milyar sarung tangan plastik sekali pakai setiap bulannya selama pandemi ini. Pandemi Covid-19 membuat sampah masker dan sarung tangan menjadi gelombang baru setelah polusi plastik.
Industri susu di Indonesia semakin berkembang yang ditandai dengan bertambahnya produk olahan berbahan dasar susu di pasaran. Hal ini menyebabkan banyak produsen susu untuk terus meningkatkan produksi dan membangun pabrik-pabrik baru di wilayah Indonesia. Tidak terkecuali dengan PT So Good Food Indonesia yang mengembangkan Susu Real Good sejak tahun 2013 di Kabupaten Boyolali dengan menggandeng Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) wilayah Jawa Tengah untuk memastikan ketersediaan susu segarnya. Diversifikasi produk ini merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan, namun di sisi lain menimbulkan pekerjaan rumah baru terkait pengelolaan limbah yang dihasilkan.
Berkaitan dengan telah dilaksanakannya seleksi proposal Hibah Pendanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Inovasi Agroteknologi Tahun 2021 pada Pusat Inovasi Agroteknologi Tahun Anggaran 2021 (daftar nama terlampir). Dimohon untuk merevisi RAB pada proposal yang diajukan sesuai dengan dana yang ditetapkan, proposal revisi (hardkopi dan softfile) kami terima paling lambat 14 April 2021 di Pusat Inovasi Agroteknologi UGM, softfile dikirim di alamat email: piat@ugm.ac.id.
Berkas Pengumuman dapat di unduh disini
Pakan merupakan salah satu komponen utama dalam kegiatan budidaya ikan air tawar. Kontribusi biaya pakan dapat mencapai 70% dari total biaya produksi yang mana saat ini sebagaian besar bahan pakan tersebut masih harus impor sehingga menyebabkan bahan pakan komersil menjadi mahal. Tingginya harga pakan terkadang tidak diimbangi dengan harga jual ikan budidaya yang cenderung lebih murah dibandingkan dengan ikan laut. Alternatif pemecahan yang dapat diupayakan adalah dengan membuat pakan buatan sendiri melalui teknik sederhana dengan memanfaatkan sumber bahan baku yang relatif lebih murah dengan kandungan nilai gizi yang memadai.
Selasa (23/3) PIAT UGM melakukan penanaman padi varietas Inpari 42 Agritan GSR di blok 1, kebun Kalitirto, dengan luas area penanaman 9.500 meter2. Padi varietas ini merupakan padi sawah irigasi yang diluncurkan oleh Badan Litbang Kementrian Pertanian di tahun 2016. Pemilihan varietas Inpari 42 Agritan GSR dikarenakan dapat memiliki anakan produktif sebanyak 18 malai/rumpun dengan potensi hasil 7,10 ton/hektar. Meskipun rentan terhadap virus tungro varian 033 dan 073, varietas Inpari 42 Agritan GSR tahan terhadap penyakit blas daun dan tahan terhadap hama wereng batang cokelat. Padi varietas Inpari 42 Agritan GSR ini juga memiliki umur penanaman yang sedikit lebih pendek dibandingkan padi varietas Pepe yang sudah dipanen pada 17 Maret yang lalu, yaitu maksimal 112 hari.