Persoalan sampah masker dan sarung tangan plastik kian menjadi sorotan di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Pandemi Covid-19 membuat masker dan sarung tangan menjadi sebuah dilema, di satu sisi membantu warga dunia terhindar dari virus, di sisi lain berbahaya bagi lingkungan. Bila sebelumnya rumah sakit menjadi penyumbang sampah medis terbesar, saat ini masker dan sarung tangan seolah menjadi bagian dari sampah yang dihasilkan masyarakat sehari-hari. Data yang dihimpun BBC secara global, penduduk dunia memakai 129 milyar masker dan 65 milyar sarung tangan plastik sekali pakai setiap bulannya selama pandemi ini. Pandemi Covid-19 membuat sampah masker dan sarung tangan menjadi gelombang baru setelah polusi plastik.
Berita PIAT UGM
Industri susu di Indonesia semakin berkembang yang ditandai dengan bertambahnya produk olahan berbahan dasar susu di pasaran. Hal ini menyebabkan banyak produsen susu untuk terus meningkatkan produksi dan membangun pabrik-pabrik baru di wilayah Indonesia. Tidak terkecuali dengan PT So Good Food Indonesia yang mengembangkan Susu Real Good sejak tahun 2013 di Kabupaten Boyolali dengan menggandeng Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) wilayah Jawa Tengah untuk memastikan ketersediaan susu segarnya. Diversifikasi produk ini merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan, namun di sisi lain menimbulkan pekerjaan rumah baru terkait pengelolaan limbah yang dihasilkan.
Berkaitan dengan telah dilaksanakannya seleksi proposal Hibah Pendanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Inovasi Agroteknologi Tahun 2021 pada Pusat Inovasi Agroteknologi Tahun Anggaran 2021 (daftar nama terlampir). Dimohon untuk merevisi RAB pada proposal yang diajukan sesuai dengan dana yang ditetapkan, proposal revisi (hardkopi dan softfile) kami terima paling lambat 14 April 2021 di Pusat Inovasi Agroteknologi UGM, softfile dikirim di alamat email: piat@ugm.ac.id.
Berkas Pengumuman dapat di unduh disini
Pakan merupakan salah satu komponen utama dalam kegiatan budidaya ikan air tawar. Kontribusi biaya pakan dapat mencapai 70% dari total biaya produksi yang mana saat ini sebagaian besar bahan pakan tersebut masih harus impor sehingga menyebabkan bahan pakan komersil menjadi mahal. Tingginya harga pakan terkadang tidak diimbangi dengan harga jual ikan budidaya yang cenderung lebih murah dibandingkan dengan ikan laut. Alternatif pemecahan yang dapat diupayakan adalah dengan membuat pakan buatan sendiri melalui teknik sederhana dengan memanfaatkan sumber bahan baku yang relatif lebih murah dengan kandungan nilai gizi yang memadai.
Selasa (23/3) PIAT UGM melakukan penanaman padi varietas Inpari 42 Agritan GSR di blok 1, kebun Kalitirto, dengan luas area penanaman 9.500 meter2. Padi varietas ini merupakan padi sawah irigasi yang diluncurkan oleh Badan Litbang Kementrian Pertanian di tahun 2016. Pemilihan varietas Inpari 42 Agritan GSR dikarenakan dapat memiliki anakan produktif sebanyak 18 malai/rumpun dengan potensi hasil 7,10 ton/hektar. Meskipun rentan terhadap virus tungro varian 033 dan 073, varietas Inpari 42 Agritan GSR tahan terhadap penyakit blas daun dan tahan terhadap hama wereng batang cokelat. Padi varietas Inpari 42 Agritan GSR ini juga memiliki umur penanaman yang sedikit lebih pendek dibandingkan padi varietas Pepe yang sudah dipanen pada 17 Maret yang lalu, yaitu maksimal 112 hari.
Rabu (17/3) PIAT UGM melakukan panen padi varietas Pepe yang termasuk dalam komoditas padi sawah irigasi. Panen dilakukan di lahan seluas 9000 m2 yang berlokasi di blok 1 kebun Berbah, dengan hasil produksi kurang lebih 6 ton. Padi pepe memiliki umur penanaman sepanjang 120-128 hari, dengan tinggi tanaman maksimal 110 cm, dan memiliki potensi hasil 7-8 ton/hektar. Keunggulan lain dari padi pepe adalah tahan terhadap hama wereng cokelat biotipe 2, serta tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri strain III.
Senin (15/03/21) Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT UGM) melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo terkait pengelolaan sampah di muara Sungai Bogowonto dan Sungai Progo, di ruang Menoreh kompleks Pemkab Kulon Progo. Pada kesempatan tersebut, PIAT UGM diwakili oleh Chandra Wahyu Purnomo, S.T., M.Eng., D.Eng selaku Sekretaris PIAT.
Saat memasuki sesi diskusi, beliau mengatakan bahwa sampah merupakan masalah lingkungan yang selalu menjadi perhatian PIAT UGM. Di Kabupaten Kulon Progo sendiri, permasalahan sampat ditemukan di sepanjang pesisir pantai salah satunya di sekitar muara sungai Progo yang mana kondisi tumpukan sampahnya cukup memprihatinkan. PIAT bermaksud untuk mengajukan proposal e-ASIA JRP Kerjasama negara Jepang dan Filipina terkait tema “Pencegahan Pencemaran di Laut” untuk mengatasi masalah tersebut.
Sebagai unit penunjang Universitas Gadjah Mada dalam bidang agrosainstek, Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) memiliki program pengembangan penelitian-penelitian yang berbasis kekayaan yang dimiliki Indonesia, yaitu kekayaan keanekaragaman hayati (biodiversity) dan kekayaan sosial-budaya sesuai dengan konsep UGM mengakar kuat. Untuk menunjang program pengembangan penelitian tersebut, di tahun 2021 PIAT memiliki target untuk mengomersialisasikan satu benih padi varietas unggul yang merupakan hasil inovasi agroteknologi dengan memanfaatkan sumberdaya genetik.
Sebagai unit penunjang Universitas Gadjah Mada (UGM), PIAT yang telah beroperasi sejak tahun 1975 di tengah pemukiman penduduk Dusun Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah, Sleman, kini terus berkembang. Mengawali tahun 2021, UGM mengadakan sarasehan dengan warga Dusun Tanjungtirto pada hari Selasa (12/1) sebagai perwujudan rasa terima kasih karena telah mendukung kegiatan operasional PIAT selama ini dan juga sebagai wadah diskusi untuk mendengarkan keluhan serta saran dari warga sekitar. Kegiatan sarasehan ini sebelumnya telah diawali dengan pembagian suplemen makanan, madu, dan telur sebanyak 300 paket yang merupakan sumbangan dari UGM dan telah diserahkan secara simbolis oleh Drs. Gugup Kismono, M.B.A., Ph.D selaku Sekretaris Eksekutif Kantor Pimpinan Universitas. Paket tersebut telah didistribusikan ke warga Dusun Tanjungtirto pada tanggal 3 Januari yang lalu.
Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada (PIAT UGM) kembali mengadakan konferensi pada Kamis (3/12). Konferensi kali ini bernama The 1st International Conference on Industrial Agriculture (ICONIA) yang mengusung tema “Managing Crisis in Industrial Agriculture: Way Forwad”. Acara yang berlangsung satu hari ini melibatkan empat mitra lembaga pendidikan tinggi, seperti Politeknik Perkebunan LPP Yogyakarta, Universitas Janabadra, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPN Veteran), dan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST).