Senin pagi (16/07), Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM menyelenggarakan opening ceremony Summer Course Program 2019. Program yang pertama kalinya diadakan oleh PIAT ini mengusung tema “Smart Integrated Farming For Sustainable Agriculture”. Sebanyak tiga belas ahli dari berbagai universitas di dunia didatangkan untuk menjadi pemateri, diantaranya ahli dari AVRDC, University of Western Australia, University of New South Wales, University of Exeter, EAWAG Aquatic Research, Senior Experten Service (SES) German, Universiti Putra Malaysia, dan Universiti Malaysia Kelantan.
Hari pertama penyelenggaraan acara ini diawali dengan sambutan sekretaris PIAT, Chandra Wahyu Purnomo, S.T., M.E., M.Eng.,D.Eng,. “Semoga dengan terlaksananya kegiatan ini dapat memberikan manfaat untuk karier akademik peserta maupun pembicara”, tutur Chandra. Kegitan selepas itu dilanjutkan di kawasan Edugarden PIAT UGM hingga sore hari. Kegiatan tersebut ditujukan untuk membentuk rasa kebersamaan antar peserta domestik maupun melalui bonding dan beberapa permainan yang membagi peserta menjadi beberapa kelompok.
Summer Course direncanakan akan berlangsung pada tanggal 15-24 Juli 2019 dengan disertai banyak rangkaian kegiatan. Kegiatan-kegitan tersebut dikemas mulai dari kegiatan yang berlangsung di dalam kelas maupun kegiatan di luar kelas. Kegiatan dalam kelas membahas topik-topik yang berkaitan dengan adanya keanekaragaman biologi dan genetik, sistem pengairan, pertanahan, perubahan iklim, dll. Dilanjutkan dengan kegiatan di luar kelas berupa “Social Activity” yang akan dikembangkan melalui wawasan budaya. Para peserta akan diajak berkunjung ke beberapa tempat bersejarah di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Walled Suliman salah satu peserta berkebangsaan Sudan yang menimba ilmu di Universitas Sebelas Maret Surakarta mengatakan keseruannya mengikuti kegiatan ini. “Saya bisa mendapatkan ilmu dari berbagai expertise yang datang di Summer Course, dengan harapan bisa mengaplikasikan ilmu yang di dapat di Sudan, dan bisa mendapatkan teman baru dari berbagai negara serta memperluas jejaring keilmuan”, ungkapnya.