• Tentang UGM
  • Portal Akademika
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Surel
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada UNIVERSITAS GADJAH MADA
PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI
  • TENTANG PIAT
    • PROFIL
    • VISI DAN MISI
    • STRUKTUR
  • LAYANAN
    • MAGANG/PKL
    • PRAKTIKUM
    • PENELITIAN
    • KUNJUNGAN
    • PELATIHAN
  • FASILITAS
    • ASRAMA RUSUN
    • EDUGARDEN
    • EMBUNG
    • MEETING ROOM
    • CAFE PAWON SEMAR
  • BIDANG UNGGULAN
    • Seed Production
    • Genetic Bank
    • Waste Management Technology
    • Zero Waste Sustainable Fisheries
    • Smart Livestock
    • Organic and Smart Farming
    • Plantation and Bio Pharmacy
    • Agro Processing Unit
    • Agroedutainment
  • PRODUK UNGGULAN
  • Beranda
  • Artikel
  • Mengangkat Tema Peranan Benih Kualitas Unggul Terhadap Ketahanan Pangan: PIAT UGM Menyelenggarakan Webinar Pusat Indonesia-Afrika Yang Pertama

Mengangkat Tema Peranan Benih Kualitas Unggul Terhadap Ketahanan Pangan: PIAT UGM Menyelenggarakan Webinar Pusat Indonesia-Afrika Yang Pertama

  • Artikel, Berita PIAT UGM, Headline, Rilis Berita
  • 8 Oktober 2021, 10.00
  • Oleh: piat
  • 0

Kamis (07/10), PIAT UGM menjadi host dalam penyelenggaraan kegiatan Webinar Pusat Indonesia-Afrika yang pertama kalinya. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut rencana pendirian Pusat Indonesia-Afrika antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan University of Namibia (UNAM) yang sebelumnya telah didiskusikan dalam pertemuan pada tahun 2018 yang lalu. Kolaborasi antar kedua universitas ditujukan untuk bekerjasama di berbagai bidang dan isu strategis terkait dengan pembangunan berkelanjutan. Pusat ini juga diharapkan dapat menjadi wadah untuk bertukar pengetahuan, sumberdaya dan inovasi, termasuk mobilitas mahasiswa, dan staf antar kedua universitas.

“Dalam penyediaan pangan bagi bangsa, benih memegang peranan penting karena akan berdampak pada produksi maupun produktivitas suatu komoditas”, ungkap drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D selaku Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM ketika memberikan sambutan. Beliau juga menambahkan bahwa diperlukan sistem perbenihan yang kuat, yaitu produktif, efisien, berdaya saing, dan berkelanjutan untuk mendukung upaya peningkatan produksi dan kualitas produk pertanian.

“Dengan adanya Webinar ini, kita semua berharap dapat memberikan jawaban kecil namun bermakna atas masalah penyediaan benih untuk mendukung ketahanan pangan bagi masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan untuk kedua negara,” tutupnya.

 

Prof. Kenneth Matengu, salah satu wakil Rektor dari Universitas Namibia juga turut memberikan sambutan pada kegiatan Webinar di siang itu. “Salah satu tujuan dari pembangunan berkelanjutan yang telah ditetapkan oleh PBB adalah mencapai ketahanan pangan, dan ketahanan pangan tidak akan pernah bisa tercapai tanpa adanya benih-benih berkualitas yang mendukung program tersebut.” Prof. Matengu juga membicarakan dampak dari perubahan iklim yang akan mengganggu ketahanan pangan bangsa. Beliau menyerukan untuk bersama-sama mencari solusi atas kedaruratan perubahan iklim tersebut.

Webinar kali itu dilanjutkan dengan sesi persentasi panelis dari kedua negara. Prof. Rhoda Birech mendapatkan kesempatan yang pertama dengan mengangkat isu strategi ketahanan pangan di Namibia dengan mengenali peluang yang akan muncul di sektor perbenihan. “Di tahun 2020, UNAM dan Badan Agronomi Namibia telah menandatangi MoU untuk mengembangkan benih menuju ketahanan pangan Namibia, salahsatu komoditas yang menjadi prioritas penelitian kami kentang mengingat hingga saat ini kami masih mengimpor kentang kurang lebih 20.000ton setiap tahunnya dari Afrika Selatan.” Prof. Birech juga menambahkan kesempatan berkolaborasi dalam penelitian untuk pengembangan benih terbuka lebar dengan Indonesia terutama untuk menunjang peningkatan produksi komoditas pertanian.

Sesi presentasi kedua diisi oleh Dr. Simon Awala yang mengangkat topik mengenai produksi, tantangan, dan inisiatif menuju ketahanan pangan. “Beberapa tantangan yang harus kami hadapi di Namibia untuk meningkatkan produksi tanaman pangan dan hortikultura adalah kekeringan, musim hujan yang pendek, tanah yang kurang subur, kurangnya mekanisasi pertanian, dan hal ini diperparah dengan kurangnya benih unggul di sektor tersebut.” Dr. Awala juga menjelaskan meskipun hingga saat ini ketahanan pangan bangsa masih dipenuhi dengan cara impor, pemerintah Namibia mulai serius menangani hal tersebut dengan berkolaborasi di berbagai project dengan negara lain seperti Jepang untuk pengembangan benih padi, dan Belanda untuk perbaikan kondisi tanah yang ada di sana.

Slide 1
eyJkZXNrdG9wIjp7Im51bWJlciI6MCwib3B0aW9ucyI6e30sImNvbnRlbnQiOltdfSwibW9iaWxlIjp7Im51bWJlciI6MCwib3B0aW9ucyI6e30sImNvbnRlbnQiOltdfX0=
Slide 2
eyJkZXNrdG9wIjp7Im51bWJlciI6MCwib3B0aW9ucyI6e30sImNvbnRlbnQiOltdfSwibW9iaWxlIjp7Im51bWJlciI6MCwib3B0aW9ucyI6e30sImNvbnRlbnQiOltdfX0=
Slide 3
eyJkZXNrdG9wIjp7Im51bWJlciI6MCwib3B0aW9ucyI6e30sImNvbnRlbnQiOltdfSwibW9iaWxlIjp7Im51bWJlciI6MCwib3B0aW9ucyI6e30sImNvbnRlbnQiOltdfX0=
Slide 4
eyJkZXNrdG9wIjp7Im51bWJlciI6MCwib3B0aW9ucyI6e30sImNvbnRlbnQiOltdfSwibW9iaWxlIjp7Im51bWJlciI6MCwib3B0aW9ucyI6e30sImNvbnRlbnQiOltdfX0=

Dr. Taryono selaku Kepala PIAT UGM juga turut berpartisipasi dalam kegiatan siang itu. Beliau memberikan presentasi dengan topik peran pemulia tanaman terhadap ketahan pangan. “Benih varietas yang telah ditingkatkan mutunya adalah input yang paling ekonomis untuk budidaya tanaman”, ujarnya saat memulai presentasi. Beliau memberikan contoh tentang pengembangan teh dan juga padi yang hingga saat ini masih terus dilakukan oleh UGM. “Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh pemulia di UGM difasilitasi dengan kebun penelitian yang tersebar di beberapa titik, bank genetika, serta laboratorium terpadu yang memudahkan kami dalam bekerja.”

Sesi terakhir presentasi diisi oleh Ir. Asep Harpenas yang merupakan direktur penelitian dan pengembangan PT. East West Seed Indonesia (EWINDO). “Di tahun 2021, ada 100 komoditas pertanian yang menjadi prioritas pengembangan kami, sebagai contoh jagung, terong, timun, cabai, dan melon.” Ewindo merupakan salah satu mitra yang terus mendukung pengembangan penelitian pertanian di UGM. Di tahun 2018, Ewindo memberikan hibah Bank Genetika Sayuran yang hingga kini telah menyimpan ribuan aksesi dari komoditas sayuran yang diteliti oleh PIAT UGM. “Jika kita ingin membangun bisnis yang berkelanjutan di bidang pertanian, maka tempatkanlah petani sebagai bagian dari bisnis tersebut,” ujarnya saat menutup sesi presentasi.

Panjisakti Basunanda, Ph.D yang merupakan dosen dari Budidaya Pertanian UGM bertindak sebagai moderator dan memimpin jalannya diskusi dengan sangat hangat pada siang itu. Peserta terlihat sangat antusias terlihat dari sejumlah dua belas pertanyaan yang dijawab secara bergantian oleh pemateri Webinar. Kegiatan ditutup oleh Prof. Frednard Gideon yang merupakan Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Namibia. Beliau mengucapkan terima kasih kepada UGM karena telah membantu dalam pendirian Pusat Indonesia-Afrika yang tentunya akan membuka banyak kesempatan untuk berkolaborasi dalam penelitian, inovasi, dan perluasan kerjasama lainnya. “Webinar dengan tema Ketahanan Pangan ini merupakan webinar pertama di tahun 2021 antar kedua negara, di bulan November dan Desember akan ada webinar lanjutan dengan mengangkat tema lain yang relevan bagi Indonesia dan Namibia.” , tutupnya.

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Berita Lainnya

  • Dampak Kasus PMK Melonjak, Kunjungan ke Bidang Peternakan Ruminansia Besar dan Kecil di PIAT Ditutup Sementara
  • Peran Generasi Digital dalam Pertanian Modern
  • Jagung vs Singkong: Alternatif Makanan Menuju Diversifikasi Pangan di Indonesia
  • Peran Esensial Air, Tanah, dan Biaya Produksi dalam Strategi Pengelolaan Agroekosistem Dibahas di Hari Kedua PIATalk #5
  • PIATalk #5 Ajarkan Peserta Lokakarya untuk Formulasi dan Perakitan Pupuk Lepas Lambat
Universitas Gadjah Mada

Pusat Inovasi Agroteknologi
Universitas Gadjah Mada
Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta 55573, Indonesia
piat@ugm.ac.id
@piat.ugm
+62 (274) 497717
+62 (274) 497717
+62 (274) 6491406  (VOIP)

 

 

Pranala Penting

  • PLTS PIAT (KP4) UGM
  • Zonasi Lahan PIAT UGM
  • PIAT UGM WeatherStation
  • Orders

FORM & KUISIONER

Form Kritik, Saran, dan Support

Kuisioner Kepuasan Layanan

Form Mitra Bestari & Editor AGRINOVA

Assessment Penelitian, PKL, dan Magang

DOWNLOAD MATERI

Buletin

Panduan Penelitian

Buku Saku Masyarakat Tangguh Sampah

Teknologi Biogas Dalam Sistem Pertanian Terpadu

Materi Agrifest 2024

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

AgriFest 2024: Seeding Ideas, Growing Future
popmake-7311

Dalam rangka pelaksanaan rencana aksi untuk mencapai target ketahanan pangan bangsa, Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada (PIAT UGM) menyadari bahwa upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim harus segera dilakukan melalui kolaborasi lintas disiplin ilmu dan kemitraan multistakeholders untuk mencegah terjadinya dampak yang semakin parah di masa depan. Mengusung konsep circular farming, PIAT UGM mengembangkan beberapa ekosistem bisnis pertanian yang saling terkait, yaitu bisnis produksi berbasis tanaman, bisnis produksi berbasis hewan, pengolahan hasil pertanian, dan pengolahan limbah yang semuanya saling terkait menciptakan sebuah ekosistem yang berkelanjutan. Oleh karena itu, PIAT UGM mengambil peran dengan menyelenggarakan kegiatan AgriFest 2024 yang akan dilaksanakan pada 5-7 September 2024 di Kawasan PIAT UGM yang berlokasi di Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sebuah platform akselerasi untuk mempercepat hilirisasi teknologi dan inovasi di sektor agrokompleks.

Our Spring Sale Has Started

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju