Lahan memiliki kaitan yang sangat erat dengan Sustainable Development Goals atau SDGs terutama poin SDGs 15 – Life on Land. Pengolahan lahan untuk penanaman pakan hijauan bagi rusa atau dikenal sebagai agroforestri merupakan upaya menjaga ketersediaan pakan berkualitas bagi rusa. Tergolong sebagai hewan herbivora, sebanyak 75 – 94% pakan rusa berasal dari hijauan. Lebih menarik lagi, ternyata rusa akan memilih pakan hijauan yang lebih muda, dikarenakan penggunaan energi untuk mencerna menjadi lebih efisien. Selain itu, hijauan muda juga memiliki vitamin, protein, dan mineral yang lebih tinggi dibanding rumput yang lebih tua.
Penyediaan pakan yang kontinyu memerlukan luasan lahan yang cukup. Hal ini didasari oleh ketersediaan pangan yang menjadi sumber nutrisi bagi hewan, cuaca, dan musim yang akan berdampak pada ketersediaan hijauan, kebutuhan nutrisi yang bervariasi dan berbeda untuk memenuhi kebutuhan sepanjang siklus kehidupan hewan, dan sebagai tindakan preventif akan berkurangnya lahan yang tersedia untuk pakan dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, pada Jumat (22/07) sub bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan PIAT UGM berupaya untuk menambah luasan lahan penanaman pakan hijauan agar supply pakan rusa tetap terjaga dengan baik.
Pengolahan lahan merupakan salah satu cara untuk memudahkan akar tanaman menyerap unsur hara di dalam tanah. Adapun tahapan pengolahan lahan meliputi;
- Land clearing ; kegiatan penyiapan lahan yang akan dijadikan area tanam. Pemilihan lokasi yang sesuai untuk penanaman hijauan rusa dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti ketersediaan air, kondisi tanah, drainase, serta intensitas cahaya matahari.
- Pembajakan tanah ; proses tanah digemburkan dengan menggunakan alat bajak untuk memotong tanah, kemudian dibalik agar sisa tanaman yang ada di permukaan tanah terpotong dan terbenam.
- Penggaruan tanah ; kegiatan penggemburan yang bertujuan menghancurkan bongkah tanah hasil pengolahan tanah pertama yang besar menjadi lebih kecil, membuat sisa tanaman yang terbenam terpotong menjadi lebih halus sehingga dapat mempercepat proses pembusukan.
- Pemupukan dasar ; dilakukan dengan menganalisis tanah terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas dan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Pemupukan dasar diperlukan untuk meningkatkan kesuburan dan unsur hara tanah yang nantinya mampu merangsang perkembangan akar agar lebih dalam.
Upaya mengoptimalkan fungsi lahan ini merupakan bentuk keseriusan PIAT UGM dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya pada SGDs 12 dengan mengedepankan praktik pertanian yang ramah lingkungan, SDGs 13 dengan melibatkan penanaman tumbuhan hijau yang mampu menyerap karbon dan suhu lingkungan, dan SDGs 15 yang tentunya memulihkan ekosistem serta melindungi keanekaragaman hayati.
Sumber foto thumbnail : Photo by Mark Serafino on Unsplash