Satu dari faktor penting dalam mencapai ketahanan pangan adalah berjalan dan terus meningkatnya produktivitas pertanian. Selasa (26/07) PIAT UGM melakukan panen padi varietas IR 64 yang termasuk dalam komoditas padi sawah irigasi dengan menggunakan combine harvester. Padi IR 64 sendiri memiliki beberapa keunggulan diantaranya;
- Mampu meningkatkan produktivitas. Padi IR 64 dikenal dengan potensi hasil panen sebanyak 7 – 8 ton/hektar.
- Memiliki umur penanaman sepanjang 110 – 125 hari, dengan tinggi tanaman maksimal 85 cm.
- Tahan terhadap penyakit. Hemat dalam penyerapan air, serta tahan terhadap hama wereng coklat biotipe 1 dan 2. Hal ini mampu mengurangi kerugian yang dialami akibat serangan penyakit.
Selain memproduksi beras hasil penanaman benih label putih untuk mendukung target pemerintah dalam pengembangan bibit unggul untuk mencapai ketahanan pangan nasional, PIAT UGM juga memproduksi benih padi IR 64 label ungu untuk dijual melalui PIAT Shop.
Melalui kegiatan ini, PIAT UGM mengajak kolaborasi para petani untuk menjadi petani penangkar benih. Petani penangkar benih memegang peran kunci sebagai penyedia dan memastikan ketersediaan benih berkualitas tinggi, yang mana menjadi fondasi ketahanan pangan di tingkat lokal dan nasional. Lebih dari itu, juga guna menyuplai perbenihan nasional yang lebih stabil, dan membuat petani terbiasa menggunakan benih label bersertifikat agar hasil panen melimpah. Harga jual yang cukup bersaing juga nantinya akan mampu meningkatkan pendapatan para petani.
Secara langsung, dampak positif yang ditimbulkan adalah bertambahnya pasokan pangan yang stabil sepanjang tahun di skala lokal hingga nasiona, Dengan terdistribusinya benih padi secara merata, juga akan menekan angka kelaparan dan kemiskinan, sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan pada poin SDGs 1 dan 2.