Selasa (6/2), Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM menerima kunjungan studi ekskursi dari 225 siswa dan 21 guru pendamping SMA Al Hikmah Surabaya. Kunjungan diadakan dalam rangka memberikan pengalaman belajar siswa melalui pengamatan secara langsung berkaitan dengan bidang ilmu terapan. Kegiatan dimulai pada pukul 13.30 WIB dan berlangsung hingga 15.30 WIB, menciptakan kesempatan bagi para siswa untuk merasakan langsung pengalaman belajar di luar kelas yang lebih kontekstual. Dalam rangkaian kegiatan yang disusun dengan cermat, PIAT UGM menghadirkan wawasan mendalam mengenai bidang agrokompleks kepada para peserta kunjungan.
Rombongan siswa dibagi menjadi dua kelompok besar, masing-masing memperoleh pengalaman yang berbeda namun tidak kalah berharga. Kelompok pertama berkesempatan untuk mengeksplorasi berbagai fasilitas di Rumah Inovasi Daur Ulang (RINDU). Di sini, mereka disuguhi dengan penjelasan mengenai beragam metode pengelolaan sampah yang inovatif, mulai dari pengolahan limbah masker dan plastik, pengomposan, hingga pembuatan eco enzyme dan pupuk cair. Para siswa juga diajak untuk mengamati budidaya maggot sebagai salah satu solusi berkelanjutan dalam pengelolaan sisa organik.
Sementara itu, kelompok kedua mendapatkan kesempatan untuk mendalami proses Pasca Panen melalui kegiatan demonstrasi dan mempelajari pembuatan biogas di fasilitas Peternakan. Dengan penuh antusiasme, beberapa siswa bahkan mencoba langsung mempraktikkan pemerahan susu sapi. Pengalaman langsung ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik-praktik yang dilakukan di lapangan.
Kepala Sekolah SMA Al Hikmah Surabaya, Ansari Setyo Prabowo, S.Psi., berharap bahwa kunjungan ini akan menjadi titik awal bagi para siswa untuk memiliki pemahaman yang lebih luas di bidang agrokompleks. Antusiasme yang tinggi dari para siswa juga diharapkan memberikan indikasi bahwa mereka tertarik untuk mengeksplorasi lebih dalam dan bahkan melanjutkan pendidikan di bidang tersebut.
Dengan demikian, kunjungan studi ekskursi ini bukan hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga membuka pintu-pintu kesempatan bagi generasi muda untuk terlibat dalam pembangunan dan pengembangan sektor agroteknologi yang ramah lingkungan. PIAT UGM berharap kunjungan semacam ini akan terus menginspirasi dan menghasilkan generasi yang peduli dan berkompeten di bidang ini.