Selasa (24/9), sejumlah 248 siswa dan 20 guru dari MTS 4 Bantul mengunjungi kebun 1 PIAT UGM di Kalitirto, Berbah, Sleman. Sebagai bagian dari institusi Pendidikan, PIAT UGM bertugas untuk menyampaikan informasi mengenai pelaksanaan proses bisnis agroteknologi kepada masyarakat umum. Kunjungan yang dilaksanakan Layanan kunjungan ini merupakan bagian dari program agroedutainment yang diselenggarakan PIAT UGM dalam rangka implementasi program untuk mewujudkan SDGs 2: Quality Education. Siswa dan guru peserta kunjungan ini berkesempatan untuk melihat penerapan konsep pertanian sirkuler (circular farming) di PIAT UGM. Konsep pertanian sirkuler ini menghubungkan antar bidang kerja yang ada sehingga hasil samping yang dihasilkan dari proses produksi dapat dimanfaatkan Kembali untuk masuk ke system. Kunjungan MTS 4 Bantul ini bertujuan untuk meningkatkan sikap kritis siswa terhadap proses pertanian sirkuler yang mencakup berbagai asepk. Peserta kunjungan dibagi menjadi 3 kelompok agar dapat memperoleh informasi lebih komprehensif di 4 area yang dikunjungi yaitu pengolahan limbah, peternakan sapi, pascapanen benih padi, serta agro-processing.
Salah satu bidang kunci untuk pelaksanaan pertanian sirkuler di PIAT merupakan bidang energi dan pengelolaan limbah yang mengoperasikan unit pengolahan sampah Bernama Rumah Inovasi Daur Ulang (Rindu). Di fasilitas ini siswa dan guru MTS 4 Bantul memperoleh informasi mengenai proses pengelolaan sampah yang dilakukan di kampus UGM hingga sampah tersebut diolah di PIAT. Peserta kunjungan diedukasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah mulai dari sumber seperti pemilahan sampah serta memprioritaskan pengolahan sampah organik. Hal ini merupakan upaya untuk mencapai SDGs 13: Climate Action dengan mencegah sampah organik masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) agar tidak menambah emisi gas metana yang merupakan gas rumah kaca. Peserta melihat proses biokonversi sisa makanan menggunakan maggot lalat hitam (Black Soldier Fly). Sisa makanan merupakan jenis sampah terbanyak yang dihasilkan di Indonesia. Melalui proses biokonversi ini sisa makanan diubah menjadi maggot yang dapat dimanfaatkan untuk pakan ayam maupun ikan. Sisa prosesnya yaitu kasgot (bekas maggot) dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman, Proses ini merupakan Gambaran pertanian sirkuler yang telah diterapkan di PIAT.
Kunjungan dilanjutkan untuk melihat proses peternakan sapi yang dilaksanakan di PIAT. Sebagian pakan sapi yang diberikan merupakan Jerami yang dihasilkan dari budidaya padi. Selain mempelajari proses perawatan sapi, siswa juga belajar pengolahan limbah kotoran sapi hingga menjadi biogas. Biogas ini selanjutnya digunakan untuk mengoperasikan mesin pencacah pakan sapi. Produk lainnya adalah slurry yang kemudian dimanfaatkan untuk pemupukan tanaman padi di PIAT. Budidaya padi di PIAT bertujuan untuk menghasilkan benih padi bersertifikat. Setelahnya siswa diajak untuk melihat proses penyiapan benih padi bersertifikat, Di area pascapanen benih padi, siswa memperoleh informasi mengenai kategori benih, proses sertifikasi, pentingnya menggunakan benih padi yang bersertifikat, serta proses penyiapan benihnya hingga sampai ke tangan petani. Terakhir, siswa memperoleh edukasi mengenai proses penyiapan bahan pangan hingga siap dikonsumsi di bidang agroprocessing PIAT. Dengan melihat berbagai proses yang terkait pertanian sirkuler di PIAT UGM ini diharapkan meningkatkan wawasan siswa dan muncul ide-ide kreatif yang mendukung proses pembelajaran hingga ke Tingkat yang selanjutnya.