Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak kembali menjadi perhatian serius di beberapa daerah di Indonesia. PMK disebabkan oleh virus RNA yang menyerang hewan ternak berkuku belah seperti sapi, kambing, domba, kerbau, rusa dan babi yang ditandai dengan demam, nafsu makan hilang, air liur keluar secara berlebihan (hipersalivasi), keluar leleran dari hidung, lepuh hidung, mulut, lidah dan kuku. Penyakit PMK sangat cepat menular melalui kontak langsung dan dapat tersebar melalui udara dengan masa inkubasi 1-14 hari. Hal ini akan menyebabkan kerugian yang sangat tinggi yaitu penurunan produktivitas, kematian, dan harga jual hewan yang murah.
Digitalisasi dalam konteks pertanian, mengacu pada transformasi dalam berbagai aspek kegiatan pertanian, mulai dari pengolahan hingga pemasaran produk pertanian. Saat ini, generasi muda semakin tertarik dengan konsep smart farming seperti Internet of Things (IoT) hingga drone karena kesesuaian dengan teknologi informasi. Smart farming berpotensi meningkatkan produktivitas pertanian hingga 70% menjelang tahun 2050 karena adanya permintaan produksi pangan global sebesar 60% akibat pertumbuhan populasi (Azis & Suryana, 2023).
Salah satu cara yang ditempuh pemerintah dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional adalah melalui diversifikasi pangan. Diversifikasi pangan ditujukan untuk penganekaragaman pangan, baik pangan pokok maupun semua pangan lain yang dikonsumsi rumah tangga, termasuk di dalamnya lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan. Harapannya, semakin beragam dan seimbang komposisi pangan yang dikonsumsi, semakin baik pula kualitas gizi yang diperoleh. Diversifikasi pangan membuat pemilihan pangan tidak hanya tergantung pada satu jenis pangan saja.
Hari kedua penyelenggaraan PIATalk #5 mengangkat tema tentang strategi pengelolaan agroekosistem sebagai kunci dari pertanian berkelanjutan. Kepala PIAT Alan Soffan, M.Sc., Ph.D menyampaikan harapan besar atas lokakarya ini agar tidak hanya menjadi wadah pembelajaran, tetapi juga memberikan bekal keahlian untuk bersaing dan berkontribusi di sektor pertanian. “Melalui lokakarya ini, kami berharap peserta mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dan memanfaatkan peluang yang ada di masa depan”, ujarnya. Di hari kedua, lokakarya mendatangkan tiga pakar UGM yakni Prof. Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, M.P., M.Sc., IPU dan Dr. Eka Tarwaca Susila P., S.P., M.P dari Fakultas Pertanian, serta Dr. Ir. Murtiningrum, S.T.P., M.Eng., IPU., ASEAN Eng., dari Fakultas Teknologi Pertanian.
PIAT UGM kembali menggelar PIATalk, sebuah wadah untuk berbagi wawasan dan pengetahuan akan suatu tema yang berkaitan dengan agroteknologi. PIATalk edisi ke-5 ini dilaksanakan dalam bentuk Lokakarya bertajuk Formulasi Pupuk untuk Kebutuhan Tanaman. Acara ini berlangsung selama 3 hari dengan 3 tema yang berbeda, diikuti oleh 32 peserta terdiri dari internal staf PIAT dan juga eksternal dari perwakilan suatu perusahaan. Diadakan secara luring, PIATalk kali ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta dalam mengenali kondisi tanah dan tanaman serta merumuskan formulasi yang tepat untuk pupuk sesuai dengan kebutuhan. Pada Senin (18/11), dua narasumber dihadirkan yakni Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc., selaku dosen dari Fakultas Biologi UGM dan Dr. Firdausi Nur Azizah, S.P., selaku dosen dari Fakultas Pertanian UGM.
Pelajari Circular Farming: Siswa dan Guru SMPN 7 Surakarta Laksanakan Outing Class di Kebun PIAT UGM
Selasa (12/11), sejumlah 270 siswa dan 30 guru dari SMPN 7 Surakarta mengunjungi kebun 1 PIAT UGM di Kalitirto, Berbah, Sleman. Layanan kunjungan ini merupakan bagian dari program agroedutainment yang diselenggarakan PIAT UGM dalam rangka implementasi program untuk mewujudkan SDGs 2: Quality Education. Siswa dan guru peserta kunjungan ini berkesempatan untuk melihat penerapan konsep pertanian sirkuler (circular farming) di PIAT UGM. Konsep pertanian sirkuler ini menghubungkan antar bidang kerja yang ada sehingga hasil samping yang dihasilkan dari proses produksi dapat dimanfaatkan kembali untuk masuk ke system. Peserta kunjungan dibagi menjadi 3 kelompok agar dapat memperoleh informasi lebih komprehensif di 3 bidang yang dikunjungi yaitu energi dan pengelolaan limbah, pertanian organik, serta kebun anggrek.
Mahasiswa Akademi Pertanian Yogyakarta (APTA) kunjungi Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada (PIAT UGM) pada 17 Oktober 2024 lalu. Layanan kunjungan ini merupakan bagian dari program agroedutainment yang diselenggarakan PIAT UGM dalam rangka implementasi program untuk mewujudkan SDGs 2: Quality Education. Sejumlah 60 mahasiswa peserta kunjungan berkesempatan untuk melihat penerapan konsep pertanian sirkuler (circular farming) di PIAT UGM. Konsep pertanian sirkuler ini menghubungkan antar bidang kerja yang ada sehingga hasil samping yang dihasilkan dari proses produksi dapat dimanfaatkan kembali untuk masuk ke sistem.
Pendidikan dasar menjadi pondasi penting untuk mempersiapkan Pendidikan yang lebih lanjut. Pendidikan dasar memungkinkan anak-anak untuk memperoleh dasar pengetahuan yang kuat, kemampuan berpikir kritis, keterampilan sosial, penanaman nilai dan etika, pemahaman tentang kebudayaan dan nilai masyarakat, penumbuhan minat dan bakat, persiapan untuk Pendidikan lanjutan, serta memegang peranan penting untuk pemberdayaan anak agar lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan. Oleh karena itu penting untuk memberikan Pendidikan dasar yang berkualitas seperti yang ingin dicapai oleh SDGs 2: Quality Education. Sejalan dengan fungsi-fungsi tersebut, SDIT Khalid Bin Walid mengajak 150 siswanya untuk melihat dan mempraktikkan langsung proses pengolahan sampah organik dan budidaya tanaman di PIAT UGM pada 9 Oktober 2024.
Selasa (1/10) sejumlah 25 siswa dan 4 pendamping dari SD Eksperimental kunjungi kebun PIAT UGM di Kalitirto, Berbah, Sleman. Layanan kunjungan ini merupakan bagian dari program agroedutainment yang diselenggarakan PIAT UGM dalam rangka implementasi program untuk mewujudkan SDGs 2: Quality Education. Sebagai bagian dari institusi Pendidikan, PIAT UGM bertugas untuk menyampaikan informasi mengenai pelaksanaan proses bisnis agroteknologi kepada masyarakat umum. Kunjungan yang dilaksanakan SD Eksperimental Mangunan ini bertujuan untuk menguatkan kemampuan psikomotorik siswa dengan mempraktikkan secara langsung proses budidaya tanaman organik dan pengolahan singkong menjadi kudapan siap santap.
Selasa (24/9), sejumlah 248 siswa dan 20 guru dari MTS 4 Bantul mengunjungi kebun 1 PIAT UGM di Kalitirto, Berbah, Sleman. Sebagai bagian dari institusi Pendidikan, PIAT UGM bertugas untuk menyampaikan informasi mengenai pelaksanaan proses bisnis agroteknologi kepada masyarakat umum. Kunjungan yang dilaksanakan Layanan kunjungan ini merupakan bagian dari program agroedutainment yang diselenggarakan PIAT UGM dalam rangka implementasi program untuk mewujudkan SDGs 2: Quality Education. Siswa dan guru peserta kunjungan ini berkesempatan untuk melihat penerapan konsep pertanian sirkuler (circular farming) di PIAT UGM. Konsep pertanian sirkuler ini menghubungkan antar bidang kerja yang ada sehingga hasil samping yang dihasilkan dari proses produksi dapat dimanfaatkan Kembali untuk masuk ke system. Kunjungan MTS 4 Bantul ini bertujuan untuk meningkatkan sikap kritis siswa terhadap proses pertanian sirkuler yang mencakup berbagai asepk. Peserta kunjungan dibagi menjadi 3 kelompok agar dapat memperoleh informasi lebih komprehensif di 4 area yang dikunjungi yaitu pengolahan limbah, peternakan sapi, pascapanen benih padi, serta agro-processing.