Pembangunan rumah susun asrama mahasiswa PIAT UGM akan segera dimulai. Pembangunan tersebut disimbolisasi dengan peletakan batu pertama pada hari Jumat (2/10) lalu. Kegiatan pada hari itu dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan. Seperti halnya di sisi internal, pihak tersebut meliputi para staf, jajaran pimpinan, Kepala PIAT UGM (Dr. Ir. Taryono, M.Sc.), Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM (drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D), Kepala Sub Direktorat Prasarana Direktorat Aset UGM (Walyono, S.T., M.Eng.). Sedangkan di sisi eksternal dihadiri oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang merupakan perwakilan dari Dirjen Penyediaan Perumahan SNVT Provinsi DIY Kementrian PUPR RI (Muh. Ridwan, S.T., M.T), Kapolsek Berbah, Babinsa dan Babinkamtibnas Kelurahan Kalitirto, serta perwakilan kontraktor (PT. Linggarjati Perkasa; PT. Samudra Anugrah Indah Permai KSO) dan perwakilan konsultan (PT. Delta Buana).
Article
Ketahanan pangan rumah tangga khususnya di masyarakat perkotaan saat pandemi COVID-19 merupakan hal yang sangat penting untuk diwujudkan. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya keterbatasan dan terganggunya penyediaan bahan pangan dari pelaku budidaya yang tinggal di desa akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah.
Banyak masyarakat perkotaan yang mulai menyadari pentingnya mengonsumsi hasil pertanian sehat melalui budidaya. Kesadaran tersebut rupanya juga tumbuh dan membuat masyarakat wilayah Kricak, Kecamatan Tegalrejo membentuk kelompok tani “Ngremboko”. Kelompok tani ini telah berdiri sejak tahun 2015 dan salah satu kegiatan yang terus menerus dilakukan adalah melakukan budidaya sayur di lahan terbatas maupun lorong-lorong jalan. Kegiatan tersebut membuat mereka menyebutnya sebagai Kampung Sayur dan Lorong Sayur.
Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM untuk menjadi unit yang tetap produktif. Penggunaan lahan seluas 11,8 ha yang diperuntukkan untuk kegiatan pertanian, sebagian digunakan untuk menanam jagung dan kini memberikan hasil panen yang memuaskan. Hingga pertengahan tahun 2020, hasil panenan jagung kualitas 1 tercatat sebanyak 3.331 kilogram.
Keberhasilan panen di tahun ini mampu mengundang antusiasme dari para pimpinan UGM untuk terjun langsung ke lahan panen. Hal itu tersorot melalui kehadiran Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes. Ph.D pada 5 Juni yang lalu. Ditemani oleh Kepala PIAT UGM, Dr. Ir. Taryono, M.Sc, dan beberapa anggota koordinator lapangan, kegiatan kunjungan tersebut berlangsung aman dan lancar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
Kebijakan yang diteken oleh pemerintah yang menghimbau masyarakat untuk Work from Home (WfH), Learning from Home (LfH), dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan bentuk upaya antisipasi penyebaran Covid-19. Untuk mendukung hal tersebut, Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM mencoba kembali mengembangkan program lama yang meredup di beberapa tahun belakangan dengan memberikan sentuhan beberapa gagasan inovasi.
Program tersebut berkaitan dengan penyediaan sayur organik yang ditanam langsung oleh PIAT. Gerakan untuk men-support keberlangsungan himbauan tersebut diwujudkan melalui PIAT Shop. PIAT Shop merupakan ide yang dicetuskan sejak awal bulan April lalu untuk menyediakan kebutuhan bahan makanan berupa sayuran, sumber protein, dan minuman herbal cepat saji selama masa tanggap darurat Covid-19.
Rangkaian kegiatan dalam rangka mengedukasi sivitas akademika dan masyarakat sekitar kembali digelar oleh UGM. Kegiatan UGM Vegetable Expo bertema “Be Healthy and Happy with Veggies” untuk pertama kalinya dilaksanakan. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM dan PT. East West Seed Indonesia (Ewindo).
Pelaksanaan kegiatan ini juga bertepatan dengan peringatan satu tahun berdirinya Bank Genetika Sayuran sebagai bagian dari PIAT UGM. Bank Genetika Sayuran pada dasarnya difungsikan untuk menyimpan dan meregenarasi sumber daya genetik tanaman sayur. Keberadaan Bank Genetika merupakan bantuan dan bentuk tanggungjawab perusahaan PT. Ewindo. Saat ini Bank Genetika Sayuran UGM telah memiliki jumlah aksesi sebanyak 1194 serta mengoleksi empat komoditas utama berupa cabai, kacang panjang, timun, dan terong. Tak hanya itu, komoditas under utilize seperti kecipir, kenikir, koro, gambas, labu, kacang tunggak, kacang ijo, okra juga telah dikelola di sini.