Keberadaan embung PIAT UGM yang merupakan hibah dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terbukti membantu kegiatan operasional penelitian, pertanian, perikanan, dan peternakan PIAT ketika musim kemarau terjadi di wilayah Sleman Timur dan sekitarnya. Terjaminnya kontinuitas ketersediaan air dikarenakan embung berfungsi untuk menyimpan air ketika musim penghujan untuk dapat dimanfaatkan pada waktu yang diperlukan.
Mengenalkan teknologi tepat guna untuk menambah air tanah melalui Biopori, Paguyuban Balai-Balai Kementrian PUPR DI. Yogyakarta, Rabu (9/8), menggelar aksi tanam pohon dan Gerakan memasyarakatkan biopori di sekitar embung PIAT UGM. Kegiatan ini sekaligus untuk menyambut hari Kemerdekaan RI ke -78 dan menjadi momentum untuk mewujudkan kolaborasi bersama yang lebih erat antara Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Kementrian PUPR dan PIAT UGM.
“UGM mengucapkan terima kasih atas hibah embung dari Kementrian PUPR, karena dengan adanya embung ini, PIAT jadi banyak dikenal masyarakat, Blok 3 yang difokuskan untuk tanaman organik juga semakin hijau dan rimbun”, ucap Dr. Taryono selaku Plt. Kepala PIAT UGM ketika memberikan sambutan.
Embung sebagai penahan air, membuat air hujan atau mata air tidak terbuang ke sungai. Keberadaan lubang biopori akan membuat air hujan cepat terserap ke dalam tanah. Lubang biopori ini dibuat menggunakan pipa paralon berdiameter 10 cm dan ditanam pada kedalaman 80-100 cm atau tidak melebihi kedalaman muka air tanah. Paralon ini dapat dimanfaatkan untuk membuat kompos dengan cara diisi dengan sampah organik (biasanya sapuan daun), yang hasilnya dapat dipanen setelah beberapa minggu.
“Sekarang kami sedang menekankan pada kebijakan Zero Delta Q, tiap bangunan atau fasilitas umum tidak boleh menambahkan limpahan air ke sistem saluran drainase atau sistem aliran sungai, jadi air hujan atau mata air tetap tersimpan di tanah yang mengalir ke sungai hanya 10-20% saja,” ujar Dr. Dwi Purwantoro, selaku Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak saat menutup sambutan.
10 Lubang biopori di sekitar embung PIAT UGM nantinya diharapkan dapat mendukung kebijakan tersebut sehingga dapat menghindari banjir di hilir ketika musim hujan. Selain membuat lubang serapan air atau biopori, pada kesempatan kali itu, Paguyuban Balai-Balai PUPR DIY juga turut menghibahkan 20 bibit durian dan 10 bibit kelengkeng yang semuanya ditanam di sisi selatan embung PIAT UGM.