Yogyakarta, 31 Oktober 2025 — Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada (PIAT UGM) menyelenggarakan pelatihan budidaya padi Gamagora 7 dan teknik perbanyakan agen hayati berbasis Bacillus sp. pada Sabtu, 19 Juli 2025 di Aula Rusun PIAT UGM. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat untuk mendorong peningkatan produktivitas padi secara berkelanjutan melalui penerapan varietas unggul dan teknologi biologis ramah lingkungan. Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 50 peserta dari Gabungan Kelompok Tani Tirto Sembodo, Kecamatan Kalasan, Sleman.
Agenda dimulai dengan sambutan dari tim PIAT UGM, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh dua narasumber. Sesi pertama disampaikan oleh Dody Kastono, S.P., M.P., yang menjelaskan konsep budidaya padi “amfibi” Gamagora 7, keunggulan varietas ini dalam ketahanan terhadap hama dan penyakit, potensi hasil panen tinggi, serta strategi budidaya untuk mengoptimalkan produktivitas. Beliau juga menekankan pentingnya rotasi tanaman dan pengelolaan tanah berkelanjutan sebagai bagian dari sistem produksi padi modern.
Pada sesi kedua, Dr. Tri Harjaka, S.P., M.P. memberikan pelatihan mengenai perbanyakan agen hayati berbasis Bacillus sp., salah satu mikroorganisme yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tanah dan tanaman. Peserta memperoleh pengetahuan tentang manfaat Bacillus sp. dalam pengendalian hayati hama dan penyakit serta cara pengaplikasiannya sebagai alternatif pengurangan penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Selain teori, peserta juga mengikuti sesi praktik langsung untuk memahami teknik perbanyakan dan penerapan mikroba di lapangan.
Pelatihan berlangsung secara interaktif, memungkinkan peserta untuk berdiskusi dan mengajukan pertanyaan terkait tantangan budidaya yang mereka hadapi. Dengan pendekatan praktik langsung, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan petani dalam menerapkan teknologi pertanian inovatif dan ramah lingkungan di lahan masing-masing.
Pelatihan ini memberikan kontribusi langsung terhadap beberapa indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu:
- SDG 2: Zero Hunger — mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan melalui pengembangan varietas unggul dan teknologi pertanian berkelanjutan.
- SDG 12: Responsible Consumption and Production — mendorong pengurangan ketergantungan pada pupuk dan pestisida kimia melalui pemanfaatan agen hayati.
- SDG 13: Climate Action — memperkenalkan praktik pertanian ramah lingkungan yang mendukung mitigasi perubahan iklim melalui pengelolaan tanah dan rotasi tanaman.
- SDG 15: Life on Land — menjaga kesehatan tanah dan keanekaragaman hayati mikroorganisme sebagai fondasi sistem produksi pertanian berkelanjutan.
Pelaksanaan program ini menjadi bagian dari komitmen PIAT UGM dalam memperkuat ekosistem inovasi pertanian dan meningkatkan kapasitas petani untuk menerapkan teknologi hijau berbasis ilmu pengetahuan. Melalui kegiatan ini, PIAT UGM berharap para petani di wilayah Kalasan dapat mengadopsi varietas Gamagora 7 dan memanfaatkan agen hayati Bacillus sp. dalam kegiatan budidaya sehari-hari. Implementasi teknologi tersebut diyakini dapat meningkatkan produktivitas padi sekaligus mendukung keberlanjutan ekosistem pertanian lokal


