Lingkungan kampus adalah salah satu tempat yang berpotensi tinggi dalam menghasilkan sampah. Sejalan dengan meningkatnya jumlah sivitas akademik, jumlah sampah yang dihasilkan pun akan bertambah dan apabila tidak segera ditangani akan menimbulkan permasalahan baru. Kewajiban melaksanakan pemilahan sampah sendiri telah diatur oleh pemerintah dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 pasal 13 tentang Pengelolaan Sampah.
Sejalan dengan hal tersebut, Jumat (13/1) beberapa dosen dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta berkunjung ke PIAT UGM untuk berdiskusi mengenai program yang dapat disusun guna mengelola sampah yang ada di lingkungan kampus.
“Kebetulan UIN akan membangun kampus baru di Pajangan, Bantul seluas 70 hektar, sehingga dibutuhkan masterplan pengelolaan sampah yang terencana”, ujar Dr. Jarot Wahyudi, S.H., M.A selaku Kepala Pusat Studi Manajemen Pendidikan Tinggi.
Masih menurut Dr. Jarot, selama ini pengelolaan sampah sudah mulai digerakkan oleh dosen dan tenaga kependidikan yang peduli terhadap lingkungan tetapi masih sangat sporadis dan belum sistematis. Ketidaksistematisan ini yang menyebabkan problem sampah tidak kunjung selesai.
“Rumah Inovasi Daur Ulang (RINDU) yang sebelumnya bernama Laboratorium Daur Ulang Sampah (LDUS) diinisiasi pada tahun 2012 dengan semangat untuk menjadikan UGM sebagai model perguruan tinggi yang bisa mengelola sampah organiknya sendiri”, ucap Dr. Taryono sebagai Kepala PIAT saat sesi diskusi.
Selanjutnya PIAT juga mulai dilibatkan dalam membangun sistem pengelolaan sampah mandiri bagi fakultas dan unit lain yang ada di UGM. Sebagai contoh untuk sampah yang akan masuk ke RINDU sudah harus terpilah sehingga depo sampah yang tersebar di beberapa titik di UGM bisa ditiadakan. Beberapa tahun ke depan, PIAT juga diharapkan tidak hanya mampu mengelola sampah organik tetapi juga anorganik sehingga kontribusi untuk universitas menjadi lebih tinggi.
Setelah berdiskusi, kunjungan dilanjutkan menuju RINDU untuk melihat langsung proses pengolahan sampah organik yang diolah menjadi kompos serta pengolahan sampah sisa makanan memalui budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF).