Sejak tahun 2008, UGM sepakat mendukung program ketahanan pangan Namibia melalui kerjasama dengan University of Namibia (UNAM). Selaras dengan kerjasama tersebut, pada tahun 2019 UNAM sepakat menjadikan Ogongo Campuss di bagian utara Namibia sebagai Twin Center PIAT UGM yaitu Agricultural Innovation Training Center. Sebagai upaya untuk membagikan informasi seputar pertanian di Indonesia dan Namibia, PIAT juga telah menyelenggarakan International Webinar dengan tajuk Food Security: Good Seed Quality of High Yielding Varieties pada tanggal 7 Oktober 2021. Webinar ini melibatkan narasumber Dr. Ir. Taryono, M.Sc dari UGM; Ir. Glen Pardede, MBA dari East West Seed Indonesia; Prof. Dr. Rhoda Birech dan Dr. Simon Awala dari University of Namibia. Kegiatan-kegiatan ini merupakan upaya untuk mewujudkan keberlanjutan sebagaimana tercantum dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu SDG 2 – Zero Hunger.
Seiring dengan membaiknya pandemi Covid-19, pada bulan Juni 2022 PIAT mengirimkan dua orang ahli ke Namibia untuk membantu pengembangan Laboratorium Kultur Jaringan di Ogongo Campuss, UNAM yaitu Dr. Ir. Taryono, M.Sc. selaku Kepala PIAT sekaligus ahli pemuliaan tanaman serta Ir. Pranowo Singgihsandjojo selaku tenaga ahli bidang kultur jaringan yang berafiliasi dengan PIAT. “Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui Kedutaan besar Indonesia di Windhoek, Namibia beberapa tahun lalu mengundang Tenaga ahli Pertanian Universitas Gadjah Mada untuk mengunjungi Namibia bagian Utara khususnya daerah Caprivi dan Oshakati,” ujar Taryono.
Kedua tenaga ahli ini mengunjungi dan melakukan pendataan sarana dan prasarana di semua laboratorium serta menyusun rekomendasi agar di masa mendatang dapat digunakan untuk mendukung program ketahanan pangan Namibia. Kehadiran tenaga ahli ini ke Ogongo Campuss UNAM juga bertujuan untuk menghidupkan kembali laboratorium penelitian khususnya laboratorium budidaya jaringan yang hampir 15 tahun tidak dimanfaatkan. Selain itu juga dilaksanakan pelatihan sesuai dengan bidang keilmuan tenaga ahli selama dua pekan seperti pelatihan budidaya tanaman pangan khususnya kentang, ketela rambat, dan pisang untuk tenaga pendidik dan kependidikan Faculty of Agriculture, Engineering & Natural Sciences. Dr. Ir. Taryono, M.Sc. menetap selama dua pekan sedangkan Ir. Pranowo Singgihsandjojo tinggal sealam tiga bulan di Ogongo Campuss, UNAM.
Di bawah bimbingan Ir. Pranowo, pada bulan Agustus, beberapa bibit khususnya kentang dan pisang telah berhasil diaklimatisasi di rumah kasa dan siap dipindahkan ke lapangan. Kegiatan UGM selama 3 bulan di Ogongo Campuss mendapat banyak perhatian dari masyarakat Namibia, terlihat dari banyaknya kunjungan ke laboratorium maupun liputan media cetak. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia yang tinggal di Namibia, khususnya ibukota Windhoek, juga ingin belajar pertanian setelah tenaga ahli teknis tersebut kembali dari Namibia utara dan tinggal sementara di Windhoek sebelum kembali ke Indonesia. Ibu-ibu yang tergabung dalam Himpunan Keluarga Indonesia-Windhoek mengadakan pelatihan budidaya sayuran di sekitar rumah yang disebut juga tanaman kebun dapur. Semoga kegiatan pelatihan tersebut menambah kecintaan warga Indonesia- Namibia terhadap Universitas Gadjah Mada.