Pusat Inovasi Agroteknologi UGM memiliki komitmen yang kuat untuk berkontribusi pada pelaksanaan program kerja universitas, salah satunya pada program KKN-PPM. Bentuk langkah nyata PIAT UGM adalah memberikan pelatihan seputar bidang agro-kompleks dan penyediaan bantuan paket pertanian selama bulan Juni 2022. Tujuan dari penyediaan bantuan ini adalah membantu meningkatkan produktivitas pertanian di daerah yang menjadi tempat mahasiswa melaksanakan pengabdian sehingga kualitas kualitas kehidupan masyarakat setempat dapat meningkat. Adapun bantuan yang diberikan berupa 100 kg pupuk kompos, 1 botol pupuk cair (Gamadec), dan 1 paket benih sayuran untuk setiap unit KKN-PPM UGM yang mengajukan permohonan bantuan.
Berita PIAT UGM
Jumat (17/06) PIAT UGM mendapatkan kunjungan dari PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA), Kalimantan Tengah. Kegiatan kunjungan tersebut diawali dengan diskusi antara kedua instansi yang juga dihadiri oleh Kelompok Peneliti PIAT UGM yang berasal dari beberapa fakultas yang ada di UGM. Diskusi berjalan hangat dengan pembahasan meliputi penelitian, peningkatan kegiatan RnD di perusahaan, serta pembinaan petani plasma melalui program CSR perusahaan.
Beberapa poin yang menjadi sorotan diskusi adalah fokus kerja sama pada ketahanan pangan berkelanjutan, proses pengembangan dan pemasaran produk, pemberdayaan masyarakat, hingga pengelolaan sampah pada lingkungan CSR.
Rabu (8/6) Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Agenda ini ditujukan untuk pembekalan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan ditempatkan di daerah-daerah potensial yang dapat dikembangkan di Indonesia.
Sebanyak 100 ASN yang dibagi menjadi dua tim mengikuti pemberian materi di kelas dan kunjungan lapangan secara bergantian. Materi disampaikan oleh Dr. Ir. Taryono, M.Sc., selaku Kepala PIAT UGM dan Ir. Chandra Wahyu Purnomo, S.T, M.Eng. D.Eng, IPM selaku sekretaris PIAT UGM.
Universitas Gadjah Mada (UGM) telah berkomitmen untuk menjadi kampus swakelola sampah sejak tahun 2017 diawali dengan inisiasi pembentukan Indonesia Solid Waste Forum (ISWF). Upaya untuk mewujudkan kampus swakelola sampah ini merupakan bagian dari komitmen UGM untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs). Fasilitas pengolahan sampah UGM berada di kawasan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT), Kalitirto, Berbah, Sleman yang dinamakan dengan Rumah Inovasi Daur Ulang atau yang lebih dikenal dengan Rindu. Rindu yang awalnya bernama Laboratorium Daur Ulang Sampah (LDUS) dibangun pada tahun 2010-2011 atas bantuan dari Kementerian PUPR sebagai TPST UGM. Dengan perubahan nama menjadi Rindu diharapkan fasilitas pengolahan sampah ini selalu dirindukan oleh orang yang pernah mengunjungi dan berkegiatan di dalamnya.
Universitas Gadjah Mada memasuki kepemimpinan baru dengan banyak harapan kepada Rektor terpilih.
Semoga segenap dukungan dan harapan setiap sivitas akademika UGM akan menjadi motivasi sekaligus kekuatan bagi Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.,Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., dalam mewujudkan cita-cita UGM yang beliau sampaikan ketika penjaringan aspirasi, yaitu UGM yang tidak hanya mengakar kuat dan menjulang tinggi, namun berbunga indah dan berbuah lebat.
Selamat bekerja, Ibu Rektor. PIAT UGM siap bekerjasama dalam niat baik untuk menghadapi turbulensi jaman yang terus berlangsung.
Agenda syawalan yang dihadiri seluruh staf PIAT UGM dan sejumlah ketua RT/RW setempat dilaksanakan di Rumah Susun PIAT UGM pada Kamis (19/5). Pimpinan Pusat Inovasi Agroteknologi UGM, Taryono, memberikan sambutan sekaligus menyampaikan ikrar halal bihalal. Selain itu, pihaknya mengucapkan rasa syukur atas kondisi pandemi yang kian mereda sehingga acara syawalan dapat terlaksana dengan baik. Meski demikian, prokes tetap dilaksanakan secara ketat selama acara berlangsung.
“Beberapa hari yang lalu, presiden sudah memperbolehkan melepas masker tetapi di tempat terbuka, tidak di dalam ruangan. Semoga setelah ini tidak ada pandemi lain yang mewabah,” ungkapnya.
Selain acara panen raya padi unggul dan persiapan pelepasan padi ‘amphibi’ Gamagora, pada hari Minggu (20/03) PIAT UGM juga berkesempatan untuk menjadi tuan rumah dalam acara Mancing Bareng UGM dan Wartawan.
Kegiatan mancing bersama yang dihadiri oleh Rektor UGM beserta jajarannya dan Persatuan Wartawan Indonesia ini dilakukan sebagai wujud keakraban dan silaturahmi yang baik antara UGM dengan para rekan wartawan.
Drs. Gugup Kismono, M.B.A., Ph.D. selaku Sekretaris Eksekutif Kantor Pimpinan UGM menuturkan bahwa mancing bersama pada tahun ini, UGM menyediakan 450 kg ikan nila dan bawal, serta ada kompetisi berhadiah untuk wartawan yang bisa memancing ikan yang paling berat.
Dalam penyediaan pangan bagi bangsa, benih memegang peranan penting karena dapat meningkatkan produksi maupun produktivitas suatu komoditas. Pada komoditas padi, peningkatan produktivitas dapat diwujudkan dengan penggunaan benih padi bersertifikat. Benih bersertifikat juga dipercaya meningkatkan mutu hasil karena dapat menjadi sarana pengendali hama dan penyakit tanaman.
Hingga kini, kendala yang dihadapi petani dalam penggunaan benih bersertifikat adalah aksesibilitas dalam memperoleh benih. Atas dasar pertimbangan tersebut, PIAT UGM kemudian menginisiasi program pengabdian kepada masyarakat melalui pendampingan usaha penangkaran benih padi melalui kelompok tani. Setelah dilakukan identifikasi kesiapan kelompok, PIAT mengajak beberapa kelompok tani yang terpilih untuk berkolaborasi diantaranya adalah Kelompok Tani Makmur di Desa Juwiring, Klaten, Jawa Tengah, Kelompok Tani Madurejo dan Kelompok Tani Candisingo yang keduanya terletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tujuan dari program pendampingan tersebut diharapkan dapat menciptakan petani mandiri yang mampu menjadi solusi bagi petani di desa-desa sekitar dalam mendapatkan benih padi bersertifikat dengan harga yang lebih terjangkau. Hal ini pun sejalan dengan tujuan program SDGs terutama SDG1 (Tanpa Kemiskinan), SDG2 (Tanpa Kelaparan), dan SDG8 (Pertumbuhan Ekonomi) yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian petani. Di awal pendampingan, kelompok tani terpilih akan mendapatkan bantuan benih padi varietas tertentu mengikuti pola tanam yang dilakukan di PIAT UGM.
Penurunan produksi padi di Indonesia diakibatkan adanya fenomena perubahan iklim global (el-nino dan la-nina) dan pengalihan fungsi lahan sawah ke non-sawah (96.512 ha/tahun). Untuk menjawab tantangan tersebut maka Fakultas Pertanian dan Pusat Inovasi Agroteknologi UGM berkomitmen untuk merakit paket teknologi budidaya padi intensif berkelanjutan sesuai dengan prinsip Smart Eco-Bioproduction.
Salah satu teknologi unggulan adalah “Perakitan Varietas Padi ‘Amphibi’ Berdaya Hasil Tinggi dan Adaptif terhadap Perubahan Iklim. Perakitan varietas padi yang tahan terhadap perubahan iklim menjadi strategi penting dalam menghadapi dampak perubahan iklim pada pertanian. Istilah ‘amphibi’ dipakai karena padi yang dirakit dapat ditanam di berbagai kondisi yaitu sawah dan tadah hujan dengan produktivitas sama baiknya. Selain itu, perakitan kultivar padi ‘amphibi’ diproyeksikan untuk mengatasi produktivitas relatif rendah di lahan sub-optimal. Lahan sub-optimal umumnya memiliki masalah agronomi, fisiologi, baik secara fisik lahan, tata air, maupun hama penyakit.
Tingginya peningkatan permintaan ayam kampung di Yogyakarta menyebabkan peningkatan produksi di peternakan ayam jawa (jowo) super atau joper. Di satu sisi tingginya kebutuhan ayam kampung ini menjadi berkah untuk peternak namun di sisi lain terdapat resiko pencemaran dari limbah kotoran ayam serta resiko kerugian akibat tingginya harga pakan. Pengelolaan peternakan ayam joper yang berkelanjutan di Kabupaten Sleman didampingi oleh Dinas Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman. DP3 Kabupen Sleman selanjutnya menggandeng PIAT UGM untuk mengatasi permasalahan limbah dari peternakan ayam joper. Kolaborasi antara DP3 Kabupaten Sleman dan PIAT UGM ini menjadi bagian dari upaya untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) terutama untuk SDG 12 – Responsible Consumption and Production.