Widyawisata merupakan kunjungan petani secara berkelompok ke suatu tempat untuk melihat keberhasilan pertanian di tempat yang dituju. Hal tersebut yang dilakukan oleh Kelompok Tani Rukun Tani, Desa Jemawan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, saat berkunjung ke PIAT UGM (22/9) yang lalu. 30 Peserta kunjungan melihat dan berinteraksi secara langsung dengan staf PIAT di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, pengolahan limbah, serta pasca panen dan pemasaran.
Saat di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, para peserta diajarkan untuk membuat pestida organik dari rempah-rempah untuk mengatasi hama di lahan sayuran, mengingat sebagian besar anggota dari kelompok tani juga mengusahakan tanaman sayuran, terutama kangkung, bayam, sawi, di usaha tani mereka. Staf juga menghimbau untuk mengurangi penggunaan pestisida anorganik demi terciptanya pertanian berkelanjutan dan keamanan pangan bagi konsumen.
Berlanjut ke Rumah Inovasi Daur Ulang (RINDU), para peserta melihat tata kelola maggot Black Soldier Fly sebagai pakan alternatif berprotein tinggi untuk ternak dan ikan, dengan memanfaatkan limbah organik rumah tangga. Selain itu, peserta juga diajak untuk melihat pembuatan pupuk organik yang berasal dari sampah sapuan daun di kampus UGM dan dijelaskan bahwa pemberian pupuk organik pada lahan sebelum musim tanam akan memperbaiki struktur hara tanah sehingga produksi pertanian diharapkan bisa meningkat.
Kunjungan diakhiri di bidang pasca panen dan pemasaran yang mana peserta diajak untuk berdiskusi mengenai tata kelola penyimpanan benih padi hasil penangkaran di lahan Berbah yang dilanjutkan dengan pembagian produk olahan tanaman rosella hasil inovasi PIAT UGM. Peserta terlihat antusias untuk melakukan kunjungan selanjutnya untuk belajar mengenai pemanfaatan rosella dan markisa menjadi produk bernilai tinggi dikarenakan mereka memiliki hasil panen rosella dan markisa yang melimpah di daerahnya.