PIAT UGM berkolaborasi dengan PT. Daur Ulang Indonesia dan Resikplus menyelenggarakan Workshop Olah Sampah Tuntas Menuju Zero Waste pada tanggal 23-25 Agustus 2022 di Yogyakarta. Pelatihan ini dilatarbelakangi oleh Penutupan TPA Regional Piyungan selama lima hari pada bulan Mei 2022 yang mengakibatkan munculnya luapan tumpukan sampah di banyak titik dan muncul pemberitaan Jogja Darurat Sampah. Sampah telah menjadi permasalahan nasional tidak hanya di Yogyakarta sehingga perlu pengelolaan secara komprehensif. Pelatihan Pengelolaan Sampah Dasar ini dapat menjadi titik awal untuk memperkuat komitmen pelaku pengelolaan sampah dalam menyelesaikan masalah sampah untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.
Headline
Rangkaian kegiatan workshop pengelolaan sampah dasar telah selesai diselenggarakan (25/08). Sebagai penutup, PIAT mengajak para peserta workshop untuk melakukan kunjungan lapangan ke beberapa lokasi pengolahan sampah yang ada di Bantul seperti TPS Kasongan, Bank Sampah Gemah Ripah, dan TPS3R Panggungharjo.
Perjalanan diawali dengan berkunjung ke TPS Kasongan, Bantul. Didampingi oleh Bayu Imamtoko dari Resikplus, peserta workshop melihat proses pengolahan sampah dari mulai sampah datang, dipilah, dan dicacah menggunakan mesin cacah. Ada pula petugas TPS yang memilah sampah organik yang nantinya dijadikan pakan untuk maggot BSF. Peserta juga berkesempatan mendatangi lahan khusus yang dimanfaatkan untuk pengomposan yang berada tepat di belakang lokasi TPS.
Jika di hari sebelumnya para peserta Workshop Olah Sampah Tuntas Menuju Zero Waste mendapatkan materi dari beberapa narasumber yang sudah memiliki pengalaman dalam tata kelola persampahan, Rabu (24/8) mereka berkesempatan untuk melihat dan terlibat langsung dalam praktek pengolahan sampah yang ada di Rumah Inovasi Daur Ulang (RINDU) PIAT UGM. Sebelum kegiatan praktek dimulai, para peserta mendapatkan materi dari Yuris Sarifudin yang merupakan pegiat kelola sampah di DaurUlang.id.
“Ketika ingin terjun di bisnis persampahan, kita harus bisa memastikan kategori pemilahan sampahnya sudah tepat,” Ucap Yuris saat membuka materi.
Laju pertambahan penduduk yang semakin meningkat, turut berpengaruh pada jumlah sampah yang dihasilkan. Perkembangan industri dan teknologi juga dapat membawa dampak negatif, salah satunya menambah volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Masalah persampahan sudah menjadi masalah yang kritis di Indonesia. Hal ini diperparah dengan semakin banyaknya kota besar yang kehabisan lahan untuk tempat penimbunan akhir, sampai dengan desa dan pulau kecil yang kebingungan mengelola sampahnya. Hal tersebut menyebabkan sampah banyak dibuang ke perairan atau dimusnahkan dengan pembakaran. Meski sudah dilakukan berbagai upaya, penanganan sampah hingga saat ini masih tertumpu di tempat pemrosesan akhir (TPA) atau tempat pembuangan ilegal.
Satu dari faktor penting dalam mencapai ketahanan pangan adalah berjalan dan terus meningkatnya produktivitas pertanian. Selasa (26/07) PIAT UGM melakukan panen padi varietas IR 64 yang termasuk dalam komoditas padi sawah irigasi dengan menggunakan combine harvester. Padi IR 64 sendiri memiliki beberapa keunggulan diantaranya;
- Mampu meningkatkan produktivitas. Padi IR 64 dikenal dengan potensi hasil panen sebanyak 7 – 8 ton/hektar.
- Memiliki umur penanaman sepanjang 110 – 125 hari, dengan tinggi tanaman maksimal 85 cm.
- Tahan terhadap penyakit. Hemat dalam penyerapan air, serta tahan terhadap hama wereng coklat biotipe 1 dan 2. Hal ini mampu mengurangi kerugian yang dialami akibat serangan penyakit.
Selain memproduksi beras hasil penanaman benih label putih untuk mendukung target pemerintah dalam pengembangan bibit unggul untuk mencapai ketahanan pangan nasional, PIAT UGM juga memproduksi benih padi IR 64 label ungu untuk dijual melalui PIAT Shop.
Lahan memiliki kaitan yang sangat erat dengan Sustainable Development Goals atau SDGs terutama poin SDGs 15 – Life on Land. Pengolahan lahan untuk penanaman pakan hijauan bagi rusa atau dikenal sebagai agroforestri merupakan upaya menjaga ketersediaan pakan berkualitas bagi rusa. Tergolong sebagai hewan herbivora, sebanyak 75 – 94% pakan rusa berasal dari hijauan. Lebih menarik lagi, ternyata rusa akan memilih pakan hijauan yang lebih muda, dikarenakan penggunaan energi untuk mencerna menjadi lebih efisien. Selain itu, hijauan muda juga memiliki vitamin, protein, dan mineral yang lebih tinggi dibanding rumput yang lebih tua.
Pusat Inovasi Agroteknologi UGM memiliki komitmen yang kuat untuk berkontribusi pada pelaksanaan program kerja universitas, salah satunya pada program KKN-PPM. Bentuk langkah nyata PIAT UGM adalah memberikan pelatihan seputar bidang agro-kompleks dan penyediaan bantuan paket pertanian selama bulan Juni 2022. Tujuan dari penyediaan bantuan ini adalah membantu meningkatkan produktivitas pertanian di daerah yang menjadi tempat mahasiswa melaksanakan pengabdian sehingga kualitas kualitas kehidupan masyarakat setempat dapat meningkat. Adapun bantuan yang diberikan berupa 100 kg pupuk kompos, 1 botol pupuk cair (Gamadec), dan 1 paket benih sayuran untuk setiap unit KKN-PPM UGM yang mengajukan permohonan bantuan.
Jumat (17/06) PIAT UGM mendapatkan kunjungan dari PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA), Kalimantan Tengah. Kegiatan kunjungan tersebut diawali dengan diskusi antara kedua instansi yang juga dihadiri oleh Kelompok Peneliti PIAT UGM yang berasal dari beberapa fakultas yang ada di UGM. Diskusi berjalan hangat dengan pembahasan meliputi penelitian, peningkatan kegiatan RnD di perusahaan, serta pembinaan petani plasma melalui program CSR perusahaan.
Beberapa poin yang menjadi sorotan diskusi adalah fokus kerja sama pada ketahanan pangan berkelanjutan, proses pengembangan dan pemasaran produk, pemberdayaan masyarakat, hingga pengelolaan sampah pada lingkungan CSR.
Rabu (8/6) Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Agenda ini ditujukan untuk pembekalan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan ditempatkan di daerah-daerah potensial yang dapat dikembangkan di Indonesia.
Sebanyak 100 ASN yang dibagi menjadi dua tim mengikuti pemberian materi di kelas dan kunjungan lapangan secara bergantian. Materi disampaikan oleh Dr. Ir. Taryono, M.Sc., selaku Kepala PIAT UGM dan Ir. Chandra Wahyu Purnomo, S.T, M.Eng. D.Eng, IPM selaku sekretaris PIAT UGM.
Universitas Gadjah Mada (UGM) telah berkomitmen untuk menjadi kampus swakelola sampah sejak tahun 2017 diawali dengan inisiasi pembentukan Indonesia Solid Waste Forum (ISWF). Upaya untuk mewujudkan kampus swakelola sampah ini merupakan bagian dari komitmen UGM untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs). Fasilitas pengolahan sampah UGM berada di kawasan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT), Kalitirto, Berbah, Sleman yang dinamakan dengan Rumah Inovasi Daur Ulang atau yang lebih dikenal dengan Rindu. Rindu yang awalnya bernama Laboratorium Daur Ulang Sampah (LDUS) dibangun pada tahun 2010-2011 atas bantuan dari Kementerian PUPR sebagai TPST UGM. Dengan perubahan nama menjadi Rindu diharapkan fasilitas pengolahan sampah ini selalu dirindukan oleh orang yang pernah mengunjungi dan berkegiatan di dalamnya.